3 Sungai Meluap, 24 Ribu Jiwa Terdampak dan Ribuan Rumah Terendam Banjir di Medan

Banjir besar landa Medan akibat meluapnya tiga sungai, berdampak pada 24.874 jiwa di 10 kecamatan. Ribuan rumah terendam, ratusan warga mengungsi, dan tanggap darurat terus dilakukan.

3 Sungai Meluap, 24 Ribu Jiwa Terdampak dan Ribuan Rumah Terendam Banjir di Medan
3 Sungai Meluap, 24 Ribu Jiwa Terdampak dan Ribuan Rumah Terendam Banjir di Medan. Gambar : Dok BPBD Sumut

BaperaNews - Banjir meluas di Kota Medan, Sumatera Utara, akibat meluapnya tiga sungai besar, yaitu Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Sei Belawan.

Kejadian ini berdampak pada 24.874 jiwa di 10 kecamatan, dengan ribuan rumah terendam dan ratusan warga mengungsi.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, sebanyak 7.699 rumah terdampak banjir, yang melibatkan 8.751 kepala keluarga.

Kepala BPBD Kota Medan, Yunita Sari, menyebutkan bahwa dari jumlah tersebut, terdapat kelompok rentan yang meliputi 67 lansia, 34 balita, 129 anak-anak, dan dua ibu hamil.

Beberapa korban memilih mengungsi ke lokasi-lokasi aman seperti rumah ibadah, sekolah, dan rumah warga, sementara sebagian lainnya tetap tinggal di rumah untuk menjaga harta benda.

Banjir di Medan melanda 10 kecamatan, yaitu Medan Maimun, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Helvetia, Medan Labuhan, Medan Baru, Medan Deli, dan Medan Selayang.

Kecamatan Medan Maimun menjadi salah satu wilayah paling terdampak, dengan lima kelurahan yang terendam, termasuk Aur, Sei Mati, Suka Raja, Hamdan, dan Kampung Baru.

“Awalnya, hanya lima kecamatan yang terdampak, tetapi kini banjir meluas hingga 10 kecamatan,” ungkap Yunita Sari pada Kamis (28/11).

Kepala Balai BMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, menjelaskan bahwa intensitas curah hujan di wilayah Sumatera Utara berada pada kategori sedang hingga tinggi dengan durasi yang panjang.

Hal ini diperburuk oleh fenomena atmosfer seperti pengaruh Monsun Asia yang membawa udara lembap dari Laut China Selatan dan Samudra Hindia, serta keberadaan bibit siklon tropis 99B di perairan Samudra Hindia barat Sumatra.

Baca Juga : Bekasi Dikepung Banjir Akibat Kali Meluap, Ratusan Rumah Terendam Air

“Analisis pola angin menunjukkan adanya konvergensi berupa belokan dan perlambatan angin di wilayah Sumatera Utara. Faktor-faktor ini meningkatkan potensi hujan lebat dengan durasi yang panjang hampir di seluruh wilayah Sumatera Utara,” kata Hendro.

Selain itu, Fase Madden Julian Oscillation (MJO) pada fase 2 dan 3, serta nilai Indian Ocean Dipole (IOD) negatif sebesar -0,73, turut berkontribusi pada intensitas curah hujan yang tinggi.

BPBD Kota Medan bekerja sama dengan instansi lain untuk menanggulangi dampak banjir di Medan, termasuk mengevakuasi warga terdampak ke lokasi-lokasi yang aman.

Titik-titik evakuasi telah disiapkan di beberapa tempat strategis, sementara personel dikerahkan untuk memberikan bantuan langsung kepada korban.

Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menyatakan bahwa fenomena banjir ini adalah bagian dari bencana hidrometeorologi akibat curah hujan ekstrem yang melanda wilayah tersebut.

“Banjir ini adalah dampak langsung dari intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya tiga sungai besar di Kota Medan,” ujar Bobby.

Pemerintah Kota Medan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat cuaca ekstrem diperkirakan masih berlanjut dalam beberapa hari mendatang.

Upaya tanggap darurat juga terus dilakukan, termasuk penyediaan kebutuhan logistik bagi para pengungsi.

Banjir di Medan telah menjadi perhatian serius, mengingat jumlah warga terdampak yang terus meningkat.

Penanganan cepat dan terkoordinasi menjadi kunci untuk mengurangi dampak bencana ini, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil.

Baca Juga : Tapanuli Selatan Terdampak Banjir Bandang, 5 Rumah Hanyut dan 2 Warga Meninggal Dunia