Begini Penjelasan Kombes Kamal Soal Penyebab Kecelakaan Helikopter Di Yahukimo Papua!
Penjelasan Kombes Kamal soal kecelakaan helikopter milik PT Airfast bernomor PK OBD di area Kabupaten Yakuhimo Papua pada Kamis malam jam 19.00. Simak informasinya dibawah!
BaperaNews - Sebuah kecelakaan Helikopter terjadi di area Kabupaten Yakuhimo Papua pada Kamis malam jam 19.00 waktu setempat. Dari hasil pemeriksaan diketahui helikopter itu milik PT Airfast bernomor PK OBD. Kombes kamal membeberkan beberapa penjelasan mengenai terjadinya kecelakaan helikopter yang terjadi di Papua tersebut.
Kombes Kamal Ahmad Kepala Bidang Humas Polda Papua menjelaskan kronologinya “Awalnya Kantor Pencarian dan Pertolongan di Merauke mendapatkan sinyal berita marabahaya dikirim helikopter dari area Kampung Kawe sekitar jam 19.59 WIT, dari situ kemudian dilakukan pendalaman dan penyelidikan ke lokasi, adapun awak helikopternya ialah Capt Fauzan Huda dan Capt Agung Miharja serta ada 2 orang kru bernama Ridwan dan Casianus” kata Kombes Kamal di konferensi pers Jumat 31/12/2021.
Kombes Kamal juga menjelaskan, semua korban dalam kondisi selamat, mereka ditolong dan dibantu oleh warga sekitar lokasi. Polisi sudah berkoordinasi dengan Pemda, tim SAR, RS, juga TNI untuk memberikan pertolongan lanjutan dan penyelidikan.
“Korban dilaporkan selamat, semuanya ditolong oleh warga sekitar. Saat polisi sampai di lokasi, korban segera dievakuasi ke Boven Digoel pakai helikopter maskapai Demonim dan Asia One, tapi penyebab kecelakaan helikopter tersebut belum diketahui, kita masih selidiki” pungkas Kombes Kamal.
Sementara Kepala tim SAR Merauke Supriyanto Ridwan juga memberikan keterangan pada Jumat dini hari 31/12/2021 “memang benar ada 4 orang di dalam helikopter, mereka terbang dengan kode PK ODB, semuanya selamat, sebelumnya mereka memang sempat hilang kontak, lalu saat terjadi kecelakaan helikopter tersebut mereka semua masih sadar sehingga bisa mengirim sinyal darurat dan segera mendapat pertolongan”.
“Korban setelah sampai ke Boven Digoel segera dibawa ke RSUD Tanah Merah untuk mendapatkan perawatan medis dengan ambulance, setelahnya dibawa ke Tiimika dengan pesawat Twin Otter irfast PK OCJ melalui Bandara Tanah Merah dengan jalur emergency agar bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik” lanjut Supriyanto.
Sementara menurut Supriyanto, helikopter belum bisa dievakuasi karena rusak parah, namun dipastikan kecelakaan helikopter ini adalah kecelakaan murni, tidak ada hubungannya dengan teroris kriminal bersenjata di Papua. Penyebab kecelakaan helikopter masih terus diselidiki dan korban akan dimintai keterangan setelah keadaan benar-benar membaik untuk menghindari rasa trauma yang berlebih.