Balita 2,6 Tahun Patah Kaki Akibat Kejepit Eskalator Mal di Jakbar
Balita 2,5 tahun patah kaki setelah terjepit eskalator di mal Jakarta Barat. Insiden terjadi karena kurangnya pengawasan orang tua saat menggunakan eskalator
BaperaNews - Seorang balita berusia 2 tahun 6 bulan mengalami patah kaki setelah terjepit eskalator di sebuah mal di Jakarta Barat.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (21/12) siang, diduga akibat kurangnya pengawasan orang tua saat balita tersebut menggunakan eskalator.
Kapolsek Tambora, Kompol Donny Harvida, menjelaskan bahwa insiden terjadi ketika balita tersebut bersama orang tuanya menaiki eskalator dari lantai atas menuju ke bawah.
"Anak ini tidak diawasi oleh orang tuanya. Saat menjelang sampai di lantai bawah, kakinya tersangkut di bagian samping eskalator," ujar Donny pada Kamis (26/12).
Menurut keterangan saksi di lokasi kejadian, balita tersebut terlihat berjongkok saat berada di atas eskalator. Posisi berjongkok ini diduga menjadi salah satu penyebab kakinya terjepit hingga mengalami patah tulang.
“Saksi menyebut anak itu jongkok saat menuruni eskalator. Akibatnya, kaki korban tersangkut dan mengalami patah tulang,” tambah Donny.
Usai kejadian, pihak pengelola mal segera memberikan pertolongan pertama dan membawa balita tersebut ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun, meski telah mendapatkan penanganan medis, pihak keluarga memutuskan untuk melanjutkan pengobatan melalui metode alternatif.
Baca Juga : Balita Hanyut di Got Surabaya Ditemukan Meninggal dan Nyangkut Eceng Gondok di Sungai
Kompol Donny menjelaskan bahwa orang tua balita tersebut mengakui adanya kelalaian dalam mengawasi anak mereka.
"Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan yang mengakui bahwa insiden ini terjadi karena kurangnya pengawasan. Mereka kemudian membawa anaknya ke pengobatan alternatif di Provinsi Banten," ungkapnya.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak, terutama di tempat-tempat yang berpotensi membahayakan.
Donny menegaskan bahwa orang tua harus lebih waspada saat membawa anak-anak ke fasilitas umum seperti mal.
“Orang tua harus mengawasi putra-putrinya di mana pun, terutama di tempat yang tidak ramah anak,” imbuhnya.
Eskalator di pusat perbelanjaan sering kali menjadi perhatian dalam isu keselamatan anak. Anak-anak yang tidak diawasi berisiko tinggi mengalami kecelakaan, seperti terjatuh atau terjepit.
Dalam kasus ini, kurangnya pengawasan orang tua menjadi faktor utama yang menyebabkan kecelakaan.
Oleh karena itu, pengelola pusat perbelanjaan disarankan untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan, seperti memasang tanda peringatan atau menyediakan personel keamanan untuk mengawasi penggunaan eskalator.
Baca Juga : Detik-detik Balita 3,5 Tahun di Surabaya Hanyut di Got Dekat Rumah Saat Main Hujan