Badai Musim Dingin Langka Terpa Wilayah AS Selatan: 11 Orang Tewas

Badai Enzo menyebabkan cuaca ekstrem di AS Selatan, menewaskan 11 orang dan memicu gangguan besar, dengan salju parah di New Orleans dan kota besar lainnya.

Badai Musim Dingin Langka Terpa Wilayah AS Selatan: 11 Orang Tewas
Badai Musim Dingin Langka Terpa Wilayah AS Selatan: 11 Orang Tewas. Gambar : Ilustrasi Canva

BaperaNews - Badai musim dingin langka yang dikenal dengan nama Enzo telah menyebabkan cuaca ekstrem di wilayah selatan Amerika Serikat (AS), mengakibatkan sedikitnya 11 orang tewas.

Badai yang membawa salju dan suhu sangat dingin tersebut menyapu Pantai Teluk AS dan wilayah sekitarnya, yang biasanya memiliki iklim lebih hangat. 

Hujan salju parah yang terjadi pada Selasa (21/1) di New Orleans, Louisiana, tercatat sebagai yang terburuk sejak 1948, dengan ketebalan salju mencapai 20,3 cm.

Badai salju ini memecahkan rekor cuaca di beberapa kota besar, termasuk Mobile, Alabama, dan Pensacola, Florida, yang melaporkan ketebalan salju yang belum pernah tercatat sebelumnya.

Gangguan besar terjadi di seluruh wilayah selatan AS, menyebabkan lebih dari 1.200 penerbangan dibatalkan atau ditunda di sejumlah bandar udara utama dari Texas hingga Florida. 

Jalan tol antarnegara bagian pun ditutup, mengakibatkan banyak distrik sekolah, kantor pemerintah, dan bisnis tutup.

Hingga Rabu (22/1) pagi waktu setempat, laporan menyebutkan sedikitnya sembilan orang tewas akibat cuaca ekstrem ini.

Baca Juga : Kebakaran Hutan Landa Los Angeles, 1.000 Rumah Hangus dan 2 Orang Tewas

Di Austin, Texas, dua orang diduga meninggal akibat cuaca dingin, sementara lima orang lainnya tewas dalam sebuah kecelakaan mobil di Zavala County, Texas, yang disebabkan oleh jalanan yang tertutup es. 

Selain itu, negara bagian Georgia dan Wisconsin juga melaporkan satu korban tewas karena kedinginan di luar ruangan selama badai.

Pemerintah di beberapa negara bagian yang terdampak, seperti Louisiana, Georgia, Alabama, Florida, dan Mississippi, telah mengeluarkan status darurat untuk mengatasi dampak badai salju yang sangat jarang terjadi ini.

Meskipun badai mulai melemah pada Rabu (22/1) pagi, lebih dari 25 juta orang masih berada di bawah peringatan cuaca musim dingin yang berlaku dari Virginia hingga Florida.

Kondisi cuaca ekstrem ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga menambah tantangan bagi pihak berwenang dalam menangani darurat yang ditimbulkan.

Beberapa distrik sekolah dan bisnis di wilayah yang terpengaruh memutuskan untuk tutup, sementara layanan darurat dan perawatan kesehatan berjuang untuk menangani lonjakan kebutuhan akibat badai salju.

Baca Juga : Bencana Los Angeles Makin Menggila: Kebakaran Belum Padam, Kini Diteror Tornado Api Firenado