Apakah Aqiqah dengan Uang Pinjaman Diperbolehkan dalam Islam?
Apakah aqiqah dengan uang pinjaman diperbolehkan dalam Islam? Simak penjelasannya berikut ini.

BaperaNews - Aqiqah adalah salah satu sunah yang dianjurkan dalam Islam sebagai bentuk syukur atas kelahiran anak.
Namun, tidak semua orang memiliki kondisi finansial yang cukup untuk melaksanakannya. Sebab itu, beberapa orang tua melakukan aqiqah dengan berutang.
Pertanyaannya, apakah aqiqah dengan uang pinjaman diperbolehkan dalam Islam? Apakah lebih baik menunda aqiqah atau tetap melaksanakannya meskipun harus berutang?
Baca Juga: Baca Doa Ini Agar Dikumpulkan dengan Orang-Orang Sholeh
Bolehkah Aqiqah dengan Uang Pinjaman?
Dalam Islam, aqiqah memiliki hukum sunah muakkadah, yaitu sunah yang sangat dianjurkan tetapi tidak wajib.
Jika seseorang memiliki kemampuan finansial, maka sebaiknya melaksanakan aqiqah untuk anaknya pada hari ketujuh setelah kelahiran.
Namun, jika kondisi ekonomi tidak memungkinkan, apakah boleh berutang demi melaksanakan aqiqah?
Menurut Imam Ahmad, aqiqah tetap dianjurkan meskipun seseorang harus meminjam uang, selama ia memiliki keyakinan mampu melunasi hutangnya.
Dalam kitab Al-Mughni, Ibnu Qudamah menjelaskan dengan mengutip pendapat Imam Ahmad:
"Jika seseorang tidak memiliki harta untuk aqiqah, lalu dia meminjam, maka aku berharap agar Allah menggantinya, karena dia telah menghidupkan sunah. Ibnu Al-Mundzir berkata; Imam Ahmad benar dalam rangka menghidupkan sunnah dan mengikuti sunnah adalah lebih utama.”
Pendapat ini menunjukkan bahwa berutang untuk aqiqah tidak dilarang, terutama jika seseorang memiliki sumber penghasilan tetap yang memungkinkan pelunasan utang tanpa membebani dirinya sendiri.
Namun, jika tidak memiliki penghasilan tetap, sebaiknya ia tidak berhutang karena bisa menimbulkan masalah keuangan di kemudian hari. Beliau berkata:
“Dan adapun meminjam uang untuk keperluan aqiqah maka dilihat, dia berharap bisa mengembalikan seperti seorang pegawai misalnya, akan tetapi ketika waktu aqiqah dia tidak memiliki uang, kemudian dia meminjam uang sampai datang gaji maka ini tidak mengapa, adapun orang yang tidak punya sumber penghasilan tetap yang dia berharap bisa membayar hutang dengannya maka tidak selayaknya dia berhutang.” ( Liqa Al-Babil Maftuh, Al-Maktabah Asy-Syamilah).
Hal ini juga sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
"Bertakwalah kepada Allah sesuai dengan kemampuan kalian." (QS. At-Taghabun: 16)
Baca Juga: Apakah Air Ketuban Najis? Ini Penjelasan Hukumnya dalam Islam
Bijak Sebelum Memutuskan untuk Berutang
Bagi orang tua yang mengalami kesulitan finansial, ada beberapa cara agar tetap bisa melaksanakan aqiqah tanpa harus berhutang.
Salah satu pilihan terbaik adalah menunda aqiqah hingga kondisi keuangan lebih stabil.
Karena aqiqah bukan kewajiban, Islam tidak membebani umatnya untuk melaksanakannya jika belum mampu.
Selain itu, aqiqah juga bisa dilakukan dengan cara yang lebih sederhana.
Tidak ada aturan yang mengharuskan aqiqah dilakukan secara besar-besaran atau mewah.
Baca Juga:Doa Agar Betah di Perantauan, Pernah Dibaca Rasulullah saat Hijrah ke Madinah
Jika kondisi keuangan terbatas, orang tua bisa memilih kambing dengan harga yang lebih terjangkau atau menyesuaikan jumlah tamu yang diundang.
Hal ini tetap sah dan sesuai dengan sunah Rasulullah ﷺ.
Islam mengajarkan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam beribadah.
Tidak perlu memaksakan diri untuk berhutang demi aqiqah jika hal itu justru menimbulkan kesulitan di masa depan.
Lebih baik menunggu hingga kondisi keuangan memungkinkan atau mencari alternatif yang lebih ringan tanpa mengabaikan kewajiban finansial lainnya.
Kesimpulan
Aqiqah adalah sunah yang sangat dianjurkan, tetapi bukan kewajiban yang harus dilaksanakan dengan segala cara, termasuk dengan berutang.
Islam memperbolehkan seseorang meminjam uang untuk aqiqah jika ia yakin mampu membayarnya kembali tanpa memberatkan diri sendiri.
Namun, jika tidak ada kepastian dalam pelunasan, maka berhutang demi aqiqah sebaiknya dihindari.
Referensi:
-
Sedekahlagi. Bolehkah Aqiqah Dengan Uang Hutang. Tautan: https://sedekahlagi.com/artikel/detail/bolehkah-aqiqah-dengan-uang-hutang
-
Konsultasi Syariah.com. Bolehkah Berhutang untuk Aqiqah? Tautan: https://konsultasisyariah.com/874-bolehkah-berhutang-untuk-aqiqah.html
-
Bincang Syariah. Hukum Akikah dengan Uang Pinjaman. https://bincangsyariah.com/kolom/hukum-akikah-dengan-uang-pinjaman/