Apakah Air Ketuban Najis? Ini Penjelasan Hukumnya dalam Islam
Apakah Air Ketuban Najis? Simak penjelasannya sesuai pandangan ulama berikut ini.

BaperaNews - Air ketuban adalah cairan yang melindungi janin selama dalam kandungan.
Cairan ini berfungsi sebagai bantalan agar janin tidak mengalami benturan, membantu perkembangan organ, serta menjadi sumber nutrisi sementara.
Menjelang persalinan, air ketuban dapat keluar sebelum bayi lahir. Kondisi ini sering menimbulkan pertanyaan di kalangan umat Islam, apakah air ketuban najis?
Baca Juga: Apakah Kotoran Telinga Najis dalam Islam?
Apakah Air Ketuban Najis?
Mayoritas ulama menetapkan bahwa air ketuban termasuk najis karena berasal dari bagian dalam tubuh dan keluar melalui kemaluan.
Hal ini dijelaskan dalam kitab Fath al-Mu’in, yang menyebutkan bahwa cairan yang keluar dari kelamin dan bersumber dari dalam tubuh, termasuk air ketuban, dihukumi najis.
Namun hukum ini tak berlaku bagi cairan keputihan yang justru dihukumi suci.
Pasalnya, keputihan bukan bersumber dari bagian tubuh yang dalam.
Syekh Zainuddin al-Maliabari dalam Fath al-Mu’in menyatakan:
ورطوبة فرج، أي قبل على الاصح. وهي ماء أبيض متردد بين المذي والعرق، يخرجمن باطن الفرج الذي لا يجب غسله، بخلاف ما يخرج مما يجب غسله فإنه طاهر قطعا، وما يخرج من وراء باطن الفرج فإنه نجس قطعا، ككل خارج من الباطن، وكالماء الخارج مع الولد أو قبله
Artinya: Cairan yang terdapat dalam kelamin perempuan (jalan depan) dihukumi suci. cairan tersebut berwarna putih yang merupakan kombinasi antara air madzi dan air keringat. Cairan tersebut keluar dari dalam rahim yang tidak wajib dibasuh (ketika mandi besar). Berbeda halnya hukumnya dengan cairan yang keluar dari Rahim (kelamin) yang wajib dibasuh, maka cairan tersebut sangat dipastikan dihukumi suci. sedangkan cairan yang keuar dari belakang bagian dalam Rahim maka secara pasti dihukumi najis, seperti halnya setiap cairan yang keluar dari bagian dalam (tubuh) dan seperti cairan yang keluar bersamaan dengan janin atau cairan yang keluar sebelum keluarnya janin, maka sesungguhnya cairan ini dihukumi najis. (Syekh Zainuddin al-Maliabari, Fath al-Mu’in, juz 1, hal. 104)
Pandangan ini juga diperkuat dalam Hasyiyah al-Dasuqi ‘Ala Syarh al-Kabir, yang membandingkan air ketuban dengan air kencing karena sama-sama keluar dari kemaluan:
ووجب وضوء بهاد هوه دم أبيض يخرج قرب الولادة لأنه بمنزلة البول. والأظهر عند ابن رشد نفيه أي نفي الوضوء منه لأنه ليس بمعتاد وفيه نظر والمعتمد الأول هذا
Artinya: dan wajib wudhu sebab air ketuban yaitu darah putih yang keluar menjelang kelahiran karena air ketuban seperti air kencing. Menurut pendapat Ibnu Rusd tidak ada kewajiban wudhu karena keluarnya air ketuban bukanlah hal yang biasa, pendapat ini perlu dilihat lagi, dan Pendapat yang paling jelas dari dua pendapat tadi adalah pendapat yang pertama.
Baca Juga: Benarkah Keluar Rumah Sebelum Mandi Junub Bisa Menimbulkan Dosa?
Apakah Air Ketuban Berpengaruh pada Ibadah?
Air ketuban bukanlah tanda nifas, karena nifas hanya terjadi jika darah keluar dari rahim setelah melahirkan.
Jika seorang wanita melahirkan tanpa mengeluarkan darah, ia tetap wajib melaksanakan shalat setelah membersihkan diri dari air ketuban.
Dalam Jawahir al-Iklil disebutkan bahwa keluarnya air ketuban mewajibkan wudu:
ووجب وضوء بخروج هاد ماء أبيض يخرج من قبلها قرب ولادتها
Artinya: Wajib wudu karena keluarnya air ketuban yaitu cairan putih yang keluar dari kemaluan perempuan menjelang kelahiran.
Karena air ketuban dihukumi najis, pakaian atau tubuh yang terkena cairan ini harus dibersihkan sebelum melaksanakan salat.
Kesimpulan
Berdasarkan pendapat mayoritas ulama, air ketuban dihukumi najis karena berasal dari bagian dalam tubuh dan keluar melalui kelamin.
Jika seorang wanita melahirkan tanpa mengeluarkan darah, ia tetap wajib menjalankan shalat setelah menyucikan diri. Pasalnya, air ketuban bukan tanda nifas.
Referensi:
- NU Online. Apakah Air Ketuban itu Najis? Tautan: https://nu.or.id/syariah/apakah-air-ketuban-itu-najis-rgn5y
- Bincang Syariah. Apakah Air Ketuban Tergolong Najis? Tautan: https://bincangsyariah.com/hukum-islam/nisa/apakah-air-ketuban-tergolong-najis/