Alasan Kenapa Bapak – Bapak Hobi Banget Pakai Emoji Jempol

Kebanyakan bapak-bapak sering kali membalas pesan ke anaknya memakai emoji jempol. Ada apasih dengan emoji jempol? Ini alasannya!

Alasan Kenapa Bapak – Bapak Hobi Banget Pakai Emoji Jempol
Alasan kenapa Bapak - bapak hobi banget pakai emoji jempol. Gambar : Freepik.com

BaperaNews - Di berbagai media sosial seperti Twitter, seringkali para anak menunjukkan isi chatnya dengan ayah atau bapak mereka, yang memakai emoji jempol di segala kesempatan.

“Hari ini pulang telat ya Yah”, “Kakak udah di jalan”, bunyi pesan dari anak yang kemudian dibalas singkat berupa emoji jempol oleh bapaknya.

Mungkin Anda sendiri telah mengalaminya entah sebagai anak atau bapak. Mengirim atau menerima pesan panjang lebar, kemudian memberi atau mendapat respon emoji jempol. Seorang anak bernama Beth menceritakan bagaimana rasanya mengalami kejadian emoji jempol

“Andai aku masih menyimpan ponsel lama, akan kutunjukkan betapa sering bapak mengirim jempol, misalkan aku mengabari aku sedang hamil, aku yakin bapak membalas pakai emoji jempol” ujarnya.

Fenomena ini membuat penasaran, kenapa emoji jempol seolah menjadi andalan bapak - bapak. Kebiasaan tersebut nampaknya terjadi pada para bapak atau ayah di seluruh dunia, dari bapak-bapak yang sudah tua maupun yang masih muda.

Kakek Beth bernama Pete (68) menilai memakai emoji jempol memang sebuah hal yang praktis dan hemat waktu. “Emoji jempol mengekspresikan apa yang ingin aku katakan dalam satu gambar, tanpa harus mengetik panjang lebar” ujarnya.

Namun, emoji jempol tidak selalu berarti sama, ada juga yang menganggap artinya ialah “oke” atau “sip”. Daripada repot mengetik, bapak - bapak lebih memilih untuk memakai emoji jempol, untuk lucu - lucuan dan kepraktisan saja.

Baca Juga : Heboh! Conor Mcgregor Bikin Fans Geger, Unggah Video Seks Di Medsos

Bapak - bapak seolah sudah sangat dekat dengan emoji jempol, tidak hanya ketika mengirim pesan saja, ketika berpose atau berfoto pun sebagian besar bapak-bapak beraksi dengan gaya tangan di depan sambil mengacungkan ibu jari yang juga diartikan sebagai “jempol”.

Konsultan Budaya Zoe Mallet MSc Psikologi menanggapi rumor ini. “Emoji telah membuat komunikasi jadi lebih cepat dan mudah, terutama untuk mereka yang sulit membangun percakapan” terangnya.

Namun menurutnya, emoji jempol tidak selalu memiliki arti positif, sejumlah orang memandangnya negatif. Bagi bapak - bapak dan generasi tua, emoji jempol dianggap kata oke dalam konteks yang simpel, namun bagi anak muda, seringkali dianggap sebagai ungkapan tidak senang atau sindiran.

“Emoji bisa dianggap pasif – agresif, atau pengirim tidak menghargai obrolan, terutama jika sedang membicarakan hal serius” imbuhnya.

Namun Mallet mengakui, keterampilan komunikasi bapak - bapak dan para lelaki paruh baya memang beda dari generasi muda sekarang yang telah terpapar internet dan teknologi sejak usia dini. Maka sangat wajar jika orang tua kita tidak mengerti konteks di balik emoji jempol.

Bagi para bapak atau ayah, mengirim emoji jempol artinya tanda bangga atau suka, itulah cara para bapak menunjukkan kasih sayang tanpa banyak berkata - kata.

Baca Juga : Dipandang Negatif, Bisakah Persahabatan Laki Dan Perempuan Tanpa Ada Rasa Suka?