Alasan Dadang Jadi Narasumber untuk Wakilkan Aremania di Mata Najwa

Dadang Indarto menjadi narasumber perwakilan Aremania di Mata Najwa membahas Tragedi Kanjuruhan, namun pernyataannya kontroversial dan membuat Aremania lain marah

Alasan Dadang Jadi Narasumber untuk Wakilkan Aremania di Mata Najwa
Alasan Dadang jadi narasumber untuk mewakili Aremania di Mata Najwa. Gambar : YouTube/Najwa Shihab

BaperaNews - Dadang Indarto menjadi narasumber wakil Aremania, membahas tentang tragedi Kanjuruhan di program TV Mata Najwa. Dadang viral usai tampil, ia dianggap tidak punya kecakapan bicara dan justru menyampaikan pernyataan kontroversial, membuat Aremania lain marah. Warganet mempertanyakan kenapa Dadang dipilih jadi wakil Aremania.

Dadang sendiri telah memberi klarifikasi bahwa ia salah merangkai kata tentang suporter Persebaya Surabaya (Bonek) yang ingin datang ke Kanjuruhan sebagai bentuk perdamaian atas rivalitas yang biasanya terjadi.

Dalam acara Mata Najwa, hadir Andi Peci yang menjadi wakil dari Persebaya, ia menyampaikan tujuannya ke Malang untuk menyampaikan bela sungkawa, namun Dadang menolak kedatangan Andi. Sontak hal itu membuat kontroversi dan banyak pihak kecewa dengan Dadang.

“Tanpa mengurangi rasa hormat, kalau pertandingannya tidak lawan Persebaya kami persilahkan saja, tapi ini kan melawan Persebaya, nantinya ada friksi yang tidak-tidak. Permasalahannya tolong kami masih berduka, biarkan kami lewati masa duka ini sampai 40 hari, setelahnya baru kita komunikasi”,

“Masalah kami bukan tolak kehadiran, tapi usut tuntas, biarkan kami Aremania yang kerja” ucap Dadang yang seolah menolak kehadiran Andi Peci.

Kalimat Dadang tersebut terlanjur memicu kontroversi, ia dinilai tidak bisa mewakili fan Arema FC.

Baca Juga : Kronologi Lengkap Kerusuhan Pada Tragedi Kanjuruhan

Penjelasan Mata Najwa

“Aremania itu bukan organisasi, tidak ada pengurus atau juru bicaranya, cukup tricky untuk memilih perwakilan resmi, terlebih kondisi di tribun dinamis dan beragam” jelas Mata Najwa.

“Pilihannya Sam Yuli Saumpil, bukan semata karena popularitas, tapi karena ia juga Dirjen. Dirjen bisa menentukan ritme tribun di Stadion, ia mengaku masih terpukul dan perlu banyak takziah” lanjutnya.

Yuli Sumpil, Dirjen Aremania yang lebih dikenal oleh publik tidak siap bicara di acara Mata Najwa dan kemudian menyetujui Dadang yang menggantikannya.

“Sepanjang video call, Yuli ditemani Dadang dan kami Tanya siapa yang menggantikan, apakah Dadang? Dan Sam Yuli setuju. Kami tak menerima Dadang tanpa checking dulu, saat pre interview, pernyataannya layak, ia menuntut keadilan” imbuhnya.

“Verifikasi yang terakhir, apa Aremania yang aktif ke tribun? Setelah dicek, dia memang aktif di tribun, yakni di tribun selatan, gate 12” pungkasnya. Dadang pun kemudian minta maaf tentang salah ucapnya di Mata Najwa.

“Saya Dadang, saya mohon maaf, mungkin ada kekeliruan dalam omongan saya, tak ada maksud menolak kehadiran rekan-rekan Bonek ke Malang, kepada Bonek saya minta maaf, mohon maaf sekali” ujar Dadang.

Baca Juga : Komnas HAM: Aremania Di Stadion Kanjuruhan Tidak Serang Pemain