3 Negara Walk Out Dari G20, Ini Tanggapan Sri Mulyani
Ini dia tanggapan Sri Mulyani terkait 3 negara yakni Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat yang memilih walk out dari pertemuan Negara-negara G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada akhir tahun 2022!
BaperaNews - 3 negara yakni Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat memilih untuk walk out dari pertemuan Negara-negara G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada akhir tahun 2022 ini sebagai imbas protes diundangnya Rusia dalam acara tersebut. Tiga Negara tersebut memutuskan walk out ketika delegasi Rusia angkat bicara di hari Rabu 20 April 2022.
Namun Menkeu Indonesia, Sri Mulyani, menanggapi hal tersebut dengan santai, ia memastikan aksi ketiga Negara tersebut tidak akan mengganggu proses diskusi dalam acara pertemuan Presidensi G20 Indonesia.
Sri Mulyani bahkan tidak heran dan sudah memperkirakan aksi ini akan terjadi, sebab memang sebelumnya Negara Amerika Serikat dan sejumlah sekutunya mengungkapkan ketidaksetujuannya akan kehadiran Rusia di Presidensi G20, yang sudah disampaikan jauh-jauh hari, yakni sejak Rusia melakukan operasi militer ke Ukraina.
“Ini tidak mengherankan, tapi dipastikan ini tidak akan mengganggu pertemuan G20 dan tidak akan menimbulkan masalah di diskusi kita yang berhubungan dengan substansi itu sendiri” ujarnya dalam konferensi pers hari Kamis 21 April 2022.
Baca Juga: Netizen Riuh Dirjen Tersangka CPO Plot Twist Mafia Orang Dalam
Meski AS dan sekutunya sudah mengancam untuk walk out jauh-jauh hari jika Rusia tetap diundang dan hadir di acara tersebut, Sri Mulyani tetap menegaskan bahwa kehadiran Negara-negara yang diundang di Presidensi G20 termasuk Rusia ialah hal yang penting sebab semua Negara anggota G20 punya hak untuk menyampaikan pendapat dan pandangannya, terutama dalam ekonomi global dan penanganannya.
Adapun anggota G20 lainnya juga sudah memberi pandangan pentingnya kerjasama forum G20 ini dan tidak masalah dengan kehadiran Rusia, sejumlah Negara bahkan menyatakan dukungan untuk Rusia tetap hadir seperti China dan India.
Kehadiran Rusia justru dianggap penting oleh sejumlah anggota Negara G20 karena hubungan geopolitik Rusia dan Ukraina berpengaruh kepada ekonomi global seperti naiknya harga pangan, energi, juga mineral yang jika terus terjadi akan mengganggu proses pemulihan ekonomi yang berimbas ke Negara lain.
Sebab itu anggota G20 bahkan semua yang memangku kebijakan disebut perlu untuk memberi masukan agar kondisi geopolitik kedua Negara tersebut tidak memperburuk proses pemulihan ekonomi dan untuk pembahasannya perlu kehadiran Rusia di dalamnya sehingga segala permasalahan ekonomi bisa diselesaikan bersama-sama sebagaimana niat dari adanya Presidensi G20.
Baca Juga: Jokowi: Jangan Ada yang Merasa Lebih Suci dari yang Lain