X/Twitter Akan Minta Uang untuk Iklan yang Sebar Unggahan Hoaks

CEO Twitter (X), Elon Musk, menerapkan langkah keras untuk memerangi informasi palsu. Mulai dari denda bagi penyebar hoaks hingga sistem Community Notes.

X/Twitter Akan Minta Uang untuk Iklan yang Sebar Unggahan Hoaks
X/Twitter Akan Minta Uang untuk Iklan yang Sebar Unggahan Hoaks. Gambar : Ilustrasi Kreator BaperaNews Via Canva

BaperaNews - Twitter, yang saat ini lebih dikenal sebagai "X," telah mengumumkan langkah baru dalam upaya mereka untuk mengatasi penyebaran hoaks dan informasi palsu di platform mereka.

Langkah ini merupakan respons terhadap kritik yang semakin meningkat terkait peran Twitter dalam menyebarkan informasi yang tidak benar. Keputusan ini diambil setelah kritikus mengkritik platform ini karena berkontribusi pada penyebaran informasi palsu yang bisa berdampak serius, seperti pengaruh pada hasil pemilihan umum atau potensi pemicu kekerasan.

Kendati Twitter adalah salah satu platform media sosial yang sangat populer untuk berbagi berita dan informasi, namun hal ini juga membuatnya menjadi tempat yang nyaman untuk menyebarkan hoaks dan informasi palsu.

Menanggapi permasalahan ini, CEO Twitter, Elon Musk, telah mengambil berbagai tindakan. Salah satu langkah yang diumumkan adalah mengenakan denda atau "mengambil kembali" dana yang diberikan kepada pengguna yang membagikan hoaks di platform mereka.

Musk mengungkapkan tujuan dari langkah ini adalah untuk meningkatkan insentif pengguna agar lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi. Tujuan tersebut mencakup peningkatan akurasi dan menekan sensasionalisme.

Ia juga menekankan bahwa seluruh kode dan data terkait tindakan ini akan menjadi open source, sehingga langkah-langkah yang diambil dapat secara transparan dilihat oleh publik.

Pengguna Twitter atau "X" akan dapat mendaftar untuk berkontribusi pada apa yang disebut sebagai "Community Notes."

Baca Juga : X/Twitter Akan Kenakan Biaya $1 per Tahun Untuk Pengguna Baru

Ini adalah sistem yang memungkinkan pengguna untuk memberikan catatan singkat yang menjelaskan konteks pada setiap postingan, termasuk mengoreksi kesalahan atau mengidentifikasi kelalaian penting.

Pengguna lain, yang memiliki sudut pandang yang berbeda, dapat menilai catatan tersebut atau menambahkan catatan tambahan yang diperlukan.

Catatan yang mendapatkan konsensus terbanyak akan muncul di bagian atas, memberikan panduan kepada pembaca mengenai informasi yang lebih akurat.

Pengguna yang postingannya telah dikoreksi dan diidentifikasi sebagai berpotensi hoaks atau salah informasi akan mengalami demonetisasi, yang berarti mereka tidak akan memperoleh pendapatan dari postingan tersebut.

Meskipun keputusan ini juga menuai kritik, Twitter tetap berkomitmen untuk memerangi hoaks dan informasi palsu di platform mereka. Mereka terus meningkatkan teknologi mereka untuk mengidentifikasi dan menghapus konten yang tidak benar.

Tidak hanya itu, Twitter juga telah menambah jumlah moderator untuk memantau konten yang diposting di platform mereka dan menyediakan berbagai fitur untuk melaporkan konten yang tidak benar atau hoaks.

Baca Juga : Elon Musk Bakal Sediakan Internet Untuk Gaza Lewat Starlink