Wow! Indonesia Berada di Urutan Pertama Penduduk dengan Tubuh Pendek
Menurut survei terbaru World Population Review, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan penduduk terpendek di dunia, dengan tinggi rata-rata kurang dari 158 cm.
BaperaNews - Indonesia menduduki peringkat pertama dalam daftar negara dengan penduduk terpendek di dunia, menurut survei terbaru oleh World Population Review (WPR). Laporan ini menyoroti bahwa tinggi badan rata-rata penduduk Indonesia kurang dari 158 cm, menjadikan negara ini sebagai fokus dalam studi global mengenai tinggi badan manusia.
Kajian ini tidak hanya mengungkapkan data mengenai tinggi badan orang Indonesia, tetapi juga memberikan perbandingan yang dengan negara-negara lain.
Survei WPR yang mendetail mengungkapkan bahwa rata-rata tinggi badan penduduk Indonesia adalah 157,9 cm, dengan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, di mana laki-laki memiliki tinggi rata-rata 166,2 cm dan perempuan 154,3 cm. Temuan ini mengukuhkan posisi Indonesia sebagai negara dengan penduduk terpendek di antara negara-negara yang disurvei.
Menurut WPR, negara-negara lain yang termasuk dalam daftar 10 negara dengan tinggi penduduk terpendek antara lain Bolivia dengan rata-rata tinggi badan 159 cm, Filipina 161 cm, Vietnam 162 cm, Kamboja 162,5 cm, Nepal 163 cm, Ekuador 163 cm, Sri Lanka 163,6 cm, Nigeria 163,8 cm, dan Peru 164 cm.
Baca Juga: Studi Temukan Perjalanan ke Kantor Lebih dari Satu Jam Tingkatkan Risiko Depresi
Di sisi lain, negara dengan penduduk tertinggi didominasi oleh negara-negara Eropa seperti Belanda, Montenegro, Denmark, Norwegia, dan Serbia.
Penggunaan sistem metrik dalam pengukuran tinggi badan adalah standar di kebanyakan negara, termasuk Indonesia. Namun, WPR juga menyertakan data dalam satuan imperial untuk memudahkan pemahaman global.
Kajian ini memberikan perspektif penting tentang variasi fisik global dan bagaimana faktor genetik, nutrisi, dan lingkungan berperan dalam menentukan tinggi badan. Keberadaan Indonesia di puncak daftar ini menarik perhatian internasional, tidak hanya dalam konteks statistik, tetapi juga dalam memahami keanekaragaman biologis dan kultural.
Studi ini tidak semata-mata mengukur tinggi badan, tetapi juga memberikan wawasan tentang aspek kesehatan dan nutrisi yang berkaitan. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik dalam memahami kesehatan dan kesejahteraan populasi.
Hasil studi ini menjadi cerminan tentang kondisi kesehatan dan mungkin memberikan arahan bagi pembuat kebijakan untuk meningkatkan kualitas hidup. Keterlibatan Indonesia dalam survei global ini juga menunjukkan komitmen negara dalam berpartisipasi dalam dialog dan penelitian internasional.