Lagi-lagi, Ini Penyebab Harimau Benggala Mati di Medan Zoo
Kematian Harimau Benggala bernama Wesa di Medan Zoo menambah kekhawatiran tentang kondisi dan perawatan satwa di kebun binatang tersebut. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Medan Zoo kini berada di bawah sorotan publik menyusul kematian empat harimau dalam tiga bulan terakhir, termasuk harimau Benggala yang baru-baru ini mati. Harimau Benggala bernama Wesa menjadi korban terbaru, meninggal pada 22 Januari 2024 karena penyakit ginjal, pernapasan, dan sistem pencernaan yang kronis.
Saat ini, hanya sembilan harimau yang tersisa di Medan Zoo, termasuk lima harimau Benggala dan empat harimau Sumatera. Kematian beruntun ini menimbulkan kekhawatiran mengenai kondisi dan pengelolaan satwa di kebun binatang tersebut.
Pada November dan Desember 2023, Medan Zoo melaporkan kematian tiga harimau, termasuk dua harimau Sumatera dan satu Benggala. Kematian Wesa menambah daftar panjang kejadian ini.
"Ya benar hewan Harimau Benggala mati," konfirmasi Plt Dirut PUD Pembangunan Medan, Bambang Hendarto. Dia menjelaskan bahwa Wesa mati di usia 19 tahun akibat penyakit yang tidak bisa disembuhkan, termasuk faktor usia.
Kematian harimau di Medan Zoo menjadi lebih mengkhawatirkan karena hampir semua harimau yang tersisa mengalami sakit yang sama. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan serius tentang tata kelola dan perawatan satwa di kebun binatang.
"Kami sudah bantu menyediakan secara berkala, pengecekan visual, kemudian dari (pemeriksaan) medis. Dari lingkungannya, kami juga memperbaiki (kandang) ringan," ungkap Fifin Arfiana Jogasara dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara.
Baca Juga: Imbas Kematian Harimau, Bobby Nasution Tak Akan Tutup Medan Zoo
Krisis keuangan yang membelit Medan Zoo semakin memperparah situasi. Walikota Medan, Bobby Nasution, menolak ide menutup Medan Zoo dan malah berencana melakukan revitalisasi.
“Kami dari Pemkot Medan pasti nantinya ke depan ada yang kami perbuat,” tegas Bobby, menekankan pentingnya keberlangsungan Medan Zoo bagi pemasukan daerah.
Komunitas lokal, termasuk penggiat media sosial dan influencer, telah bergerak membantu Medan Zoo. Aksi bersih-bersih dan penggalangan dana telah dilakukan, termasuk kolaborasi dengan Bumantara Team.
“Sebuah kolaborasi influencer Medan dengan 400 lebih volunteer yang bergerak bersama untuk membersihkan Medan Zoo yang butuh perhatian lebih,” ujar seorang anggota Bumantara Team.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) turut serta dalam upaya pemulihan, dengan fokus pada penyediaan pakan, perawatan medis, dan peningkatan standar pengelolaan.
"Kami berharap manajemen Medan Zoo dengan dukungan pemerintah daerah dan stakeholders lain dapat segera melakukan berbagai tindakan perbaikan," kata Satyawan Pudyatmoko dari KLHK.
Kematian beruntun harimau di Medan Zoo, khususnya harimau Benggala, menjadi sorotan. Langkah-langkah perbaikan dan dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mencegah kematian lebih lanjut dan memastikan kesejahteraan satwa yang tersisa.
Keterlibatan masyarakat dan pemerintah dalam upaya ini menunjukkan kesadaran kolektif akan pentingnya pelestarian satwa langka dan peningkatan kesejahteraan hewan.
Baca Juga: Perdagangan Kulit Harimau di Aceh Timur: Oknum PNS Diduga Terlibat