Walikota Bukittinggi Dipolisikan Gegara Penyataan Kasus Inses Anak Ibu
Walikota Bukittinggi dilaporkan ke polisi karena membahas kasus inses ibu dan anak dalam pidatonya. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Walikota Bukittinggi, Erman Safar dilaporkan oleh sejumlah tokoh masyarakat ke pihak kepolisian karena adanya kasus inses ibu dan anak.
Hubungan seksual sedarah itu dibahas oleh Erman dalam pidatonya dan disebut telah berlangsung sejak anak SMA hingga berumur 28 tahun atau sekitar 10 tahun.
Ibu dari terduga kasus inses tersebut bernama Eva Yulinda, Eva baru saja melaporkan Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar karena telah membeberkan berita bohong mengenai adanya inses.
“Kami buat laporan karena ada isu pencemaran nama baik. Disebutkan inses, anak sendiri berhubungan intim dengan ibu kandung. Padahal tidak ada,” kata Eva di Mapolresta Bukittinggi, Senin (26/6/2023).
Eva menyampaikan bila Wali Kota Erman Safar menceritakan adanya kasus inses ini hanya berbekal informasi dari anak yang kondisi kejiwaannya sedang tidak stabil. Sebaiknya Walikota Bukittinggi mencari kebenaran terlebih dahulu dari pihak lain.
Tak hanya Eva Yulinda, dukungan terkait pelaporan ini juga dilakukan oleh berbagai tokoh masyarakat.
“Informasi kasus inses ibu anak di Padang yang disampaikan Erman ini menyayat hati kami dan masyarakat Kurai V dan Minang sedunia” kata salah satu Tokoh Parik Paga Kurai V Jorong, Taufik yang hendak melapor pada Senin (26/6).
Menurutnya, informasi anak ibu inses di Bukittinggi yang disampaikan Erman tidak benar, tidak jelas darimana asalnya, ketika ditanyakan kebenarannya pun, Erman Walikota Bukittinggi tidak memberi respon.
“Sejak informasi kasus inses ibu anak di Padang ini diketahui publik, kami sudah resah. Kami pertanyakan anak ibu inses ini ke beliau tapi tidak ada respon sama sekali” pungkas Taufik.
Baca Juga : Ibu dan Anak di Bukittinggi Telah Bersetubuh Selama 11 Tahun
Sebelum lapor polisi, pelapor kasus inses ibu anak di Padang ini sudah melakukan long march dari Lapangan Kantin ke Polresta Bukittinggi. Bahkan di dalam rombongan itu disebut ada keluarga yang inses. Pihak kepolisian merasa tidak yakin ada hubungan seksual antara ibu dan anak dimana yang diduga melakukan ialah MH (28) dengan ibu kandungnya.
Kasat Reskrim Bukittinggi AKP Fetrizal mengungkap dari hasil pemeriksaan, MH menjawab pertanyaan dengan berbelit-belit.
“Awalnya bilang saat SMA, kemudian ganti SD, ditanya lagi SMP” jelas Fetrizal.
MH juga mengaku berada di bawah pengaruh zat adiktif seperti lem, kadang mengaku berfantasi pada ibu kandungnya. MH diduga mengalami gangguan jiwa. Ibunda MH menyebut tingkah anaknya memang telah meresahkan keluarga.
“Kadang dia hanya pakai celana dalam saja keluar rumah, bahkan pernah ayahnya sendiri mau dia hajar, itu yang membuat keluarga sudah angkat tangan untuk merehabilitasi dia” terangnya.
Walikota Bukittinggi Ceritakan Kisah Inses Ibu dan Anak ini saat berpidato
Sebelumnya, Walikota Bukittinggi menyampaikan kasus anak ibu inses ini secara terang-terangan ke publik ketika ia pidato di acara Sosialisasi Pencegahan Pernikahan di rumah dinasnya di Bukittinggi pada Rabu (22/6).
“Anak kita, dari usia SMA, dia dari SMA sampai sekarang umur 28 tahun berhubungan badan dengan ibunya. Dia sekarang sudah kami karantina, warga kita. Percaya? Itulah dunia, sudah tua. Bapaknya ada, ibunya sudah 51 tahun, bapaknya 83 tahun. Satu rumah, bayangin, dunia ini sudah tua” ungkap Erman Walikota Bukittinggi dalam pidatonya.
Untuk mengetahui lebih jauh soal apa yang diungkapkan Walikota Bukit tinggi, baca berita berikut ini:
Viral! Ibu dan Anak di Bukittinggi Jalani Hubungan Terlarang