Wahyu Wibisono: Bila Saya Terpilih Bukan Saya yang Menang, Tapi Semua Petugas Kebersihan
Wahyu Wibisono berkomitmen jika dirinya terpilih, bukan dirinya yang menang, melainkan semua petugas kebersihan. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Wahyu Wibisono, seorang calon legislatif yang dikenal sebagai 'anak sampah,' melakukan aksi kampanyenya dengan mengelilingi Jakarta Selatan pada Minggu, (4/1).
Wahyu, yang mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Dapil 7 Jakarta Selatan, mendapat dukungan luas dari masyarakat wilayah Kecamatan Setiabudi, Kebayoran Baru, Cilandak, Kebayoran Lama, dan Pesanggrahan.
Aksi konvoi kampanye Wahyu Wibisono dimulai dari TPA Radio Dalam dan berakhir di Kopi Aceh Karim. Puluhan kendaraan, termasuk bentor sampah, berpartisipasi dalam konvoi membawa atribut Wahyu Wibisono.
Dalam semangat kampanyenya, Wahyu Wibisono dengan tegas menyatakan.
"Saya rela jungkir balik demi anak sampah. Bila saya terpilih, bukan saya yang menang, tapi semua petugas kebersihan,” tegasnya. Ungkapan ini menggarisbawahi fokusnya pada penghargaan untuk para petugas kebersihan yang bekerja keras menjaga kebersihan lingkungan.
Baca Juga: Ratusan Bentor Sampah, Konvoi Dukung Wahyu Wibisono
Sebelumnya, Wahyu viral di media sosial ketika spanduk kampanyenya terlihat ditempel di bentor sampah yang bukan milik pemerintah. Video singkat yang beredar menunjukkan dedikasinya pada isu lingkungan hidup dan mendapat beragam tanggapan positif dari warganet.
Dukungan untuk Wahyu tidak hanya datang dari masyarakat umum tetapi juga dari tokoh lingkungan hidup terkemuka, Babeh Idin, yang menerima penghargaan Kalpataru atas dedikasinya menjaga kebersihan Kali Pesanggrahan. Babeh Idin menyambut baik langkah Wahyu dalam kampanyenya yang mengangkat isu lingkungan hidup.
Sebagai seorang caleg anak sampah, Wahyu Wibisono mempertunjukkan bahwa dedikasinya terhadap isu lingkungan mampu membangun dukungan dari berbagai kalangan masyarakat. Fokusnya pada apresiasi untuk petugas kebersihan menjadi nilai tambah dalam perjalanannya menuju pemilihan legislatif.
Baca Juga: Profil Wahyu Wibisono Si 'Anak Sampah' yang Nyaleg