Viral Warung Plus-Plus Kopi di Malang Digerebek Satpol PP

Warung Kopi Cetol di Pasar Gondanglegi, Malang, digerebek polisi karena dugaan prostitusi terselubung. 44 orang diamankan, termasuk 7 anak perempuan di bawah umur.

Viral Warung Plus-Plus Kopi di Malang Digerebek Satpol PP
Viral Warung Plus-Plus Kopi di Malang Digerebek Satpol PP. Gambar : Kolase Tangkapan Layar Instagram/@lagi.viral

BaperaNews - Warung Kopi Cetol di Pasar Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi sorotan setelah digerebek oleh pihak kepolisian. 

Penggerebekan ini dilakukan karena adanya dugaan praktik prostitusi terselubung yang dilakukan di dalam warkop tersebut, sehingga meresahkan masyarakat sekitar.

Kasi Humas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, mengungkapkan bahwa dalam penggerebekan tersebut pihaknya menertibkan total 44 orang, yang terdiri dari 22 pelayan warung, 3 pemilik warung, serta 19 pengunjung.

Di antara para pelayan yang diamankan, ditemukan tujuh anak perempuan di bawah umur yang diduga menjadi bagian dari praktik eksploitasi di Warung Kopi Cetol.

Polisi menyoroti keberadaan anak-anak di bawah umur di lokasi tersebut. AKP Ponsen Dadang Martianto menyatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut dugaan eksploitasi anak dan kemungkinan terjadinya tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

“Keberadaan anak di bawah umur menjadi perhatian serius. Kami akan mendalami potensi adanya tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau pelanggaran lain yang mungkin terjadi,” ujar AKP Ponsen.

Pihak kepolisian juga memeriksa kondisi para anak yang ditemukan untuk memastikan apakah ada pelanggaran hukum terkait perlindungan anak.

Selain itu, tindakan ini diambil untuk memastikan bahwa tidak ada praktik yang melanggar norma sosial maupun hukum di warkop tersebut.

Penggerebekan Warung Kopi Cetol dilakukan setelah adanya laporan dari masyarakat yang merasa terganggu dengan aktivitas di lokasi tersebut.

Baca Juga : Bisnis Prostitusi Berkedok Warung Pecel Lele di Lampung Digerebek Polisi

Warkop Cetol, yang tampak seperti warung kopi biasa, ternyata diduga menyediakan layanan “plus-plus” oleh para pramusaji perempuan muda yang berpakaian minim.

Aktivitas ini membuat warga sekitar resah, terlebih karena lokasi warkop berada di area pasar yang seharusnya menjadi tempat umum untuk kegiatan jual beli.

Informasi tentang praktik terselubung di warkop tersebut sudah lama menjadi perbincangan warga, hingga akhirnya polisi bertindak.

Warung Kopi Cetol berlokasi di dalam Pasar Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Seperti warung kopi pada umumnya, warkop ini menyajikan kopi tubruk tradisional dan berbagai jenis makanan ringan kepada pelanggan.

Namun, yang membedakan Warung Kopi Cetol dari warung kopi lainnya adalah keberadaan para pramusaji yang sebagian besar perempuan muda.

Pramusaji di Warung Kopi Cetol menjadi perhatian karena pakaian yang dikenakan cenderung minim, sehingga menarik perhatian pelanggan laki-laki.

Selain itu, muncul dugaan bahwa warung ini tidak hanya menawarkan makanan dan minuman, tetapi juga pelayanan lain yang bersifat tidak senonoh.

Setelah penggerebekan, pihak kepolisian bersama Satpol PP Kabupaten Malang memastikan akan terus memantau aktivitas di lokasi tersebut untuk mencegah terjadinya pelanggaran serupa di masa depan.

Penutupan sementara Warkop Cetol juga menjadi opsi yang dipertimbangkan guna memastikan proses penyelidikan berjalan lancar.

“Kami tidak akan mentoleransi segala bentuk pelanggaran hukum, apalagi yang melibatkan anak di bawah umur,” tegas AKP Ponsen.

Satpol PP juga diinstruksikan untuk berkoordinasi dengan pihak pasar agar kejadian serupa tidak terulang di kawasan tersebut.

Penggerebekan ini mendapat respons positif dari masyarakat yang selama ini merasa terganggu dengan aktivitas di Warkop Cetol.

Mereka berharap tindakan tegas dari aparat hukum dapat memberikan efek jera dan menjaga lingkungan pasar tetap kondusif.

“Kami mendukung langkah tegas polisi dan Satpol PP. Lingkungan pasar seharusnya menjadi tempat yang nyaman untuk masyarakat,” ujar salah satu warga setempat.

Baca Juga : Pasutri Asal Australia Ditangkap Usai Buka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa di Bali