Vietnam Dilanda Angin Topan Super, 35 Orang Dikabarkan Tewas
Topan Super Yagi yang melanda Vietnam pada Sabtu (7/9) mengakibatkan 35 orang tewas dan lebih dari 3 juta orang tanpa akses listrik.
BaperaNews - Topan Super Yagi melanda Vietnam pada Sabtu (7/9). Menurut laporan, setidaknya 35 orang tewas akibat dampak dari angin topan ini. Pemerintah setempat telah memperingatkan bahwa hujan lebat masih akan terus mengguyur meskipun kekuatan topan sudah berkurang.
Topan Super Yagi, yang melanda pada Sabtu sore membawa kecepatan angin hingga 149 kilometer per jam. Badai ini tidak hanya menyebabkan kerugian jiwa, tetapi juga membuat lebih dari 3 juta orang di Vietnam utara tanpa akses listrik.
Selain itu, lahan pertanian hampir 116.192 hektar juga mengalami kerusakan parah, yang berpotensi mengganggu pasokan beras dan buah-buahan di negara tersebut.
Setelah badai melanda, ratusan penerbangan dari dan ke Vietnam terpaksa dibatalkan karena empat bandara utama ditutup. Hal ini tentu saja menambah kesulitan bagi banyak orang yang berusaha untuk kembali ke rumah atau melanjutkan perjalanan mereka.
Tidak hanya itu, topan ini juga memicu tanah longsor dan banjir, yang semakin memperburuk keadaan di beberapa daerah, terutama di provinsi pegunungan Lao Cai yang mengalami korban terbanyak dengan 13 orang tewas akibat tanah longsor.
Baca Juga: BRIN: Angin Puting Beliung di Rancaekek Bandung Tornado Pertama di Indonesia!
Departemen Meteorologi Vietnam memperingatkan bahwa hujan lebat masih akan terjadi di provinsi utara dan tengah, serta potensi banjir di daerah dataran rendah. Situasi ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana.
Di ibu kota Hanoi, pekerja kota bersama pasukan tentara dan polisi bekerja keras membersihkan puing-puing akibat topan. Mereka mengatasi pohon tumbang, papan reklame yang terjatuh, tiang listrik yang roboh, dan atap yang tersapu angin. Sambil bekerja, mereka juga menaksir kerugian akibat bangunan yang rusak.
Topan Super Yagi tidak hanya berdampak di Vietnam. Sebelumnya, badai ini juga menyebabkan sedikitnya 20 orang tewas dan 26 lainnya hilang di Filipina akibat tanah longsor dan banjir.
Benjamin Horton, Direktur Earth Observatory of Singapore, menjelaskan bahwa badai seperti Topan Yagi semakin kuat karena perubahan iklim.
"Air laut yang lebih hangat menyediakan lebih banyak energi untuk memicu badai, yang menyebabkan peningkatan kecepatan angin dan curah hujan yang lebih tinggi," katanya.
Baca Juga: Belut Hidup Ditemukan di Perut Pasien Vietnam, Ini Kronologinya!