Tamara Tyasmara Sebut Keluarga Yudha Arfandi 'Cabut' Saat Dengar Kesaksian di Sidang Kematian Dante

Tamara Tyasmara merasa lega setelah mendengar kesaksian Dharma Anwar Dani Hutapea dalam sidang kasus kematian putranya.

Tamara Tyasmara Sebut Keluarga Yudha Arfandi 'Cabut' Saat Dengar Kesaksian di Sidang Kematian Dante
Tamara Tyasmara Sebut Keluarga Yudha Arfandi 'Cabut' Saat Dengar Kesaksian di Sidang Kematian Dante. Gambar : Kompas.com/Cynthia Lova

BaperaNews - Tamara Tyasmara, artis peran sekaligus ibu dari Raden Adante Khalif Pramudityo alias Dante, mengungkapkan rasa leganya setelah mendengar kesaksian saksi mata dalam persidangan kasus kematian putranya. Ia merasa bahwa kesaksian tersebut memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kejadian yang sebenarnya.

“Kita kan enggak pernah tahu apa yang terjadi di sana kalau enggak dengar tadi kesaksiannya Pak Dharma,” ujar Tamara kepada wartawan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin (5/8).

Tamara mengakui bahwa selama ini ia hanya mendapatkan informasi kematian sang anak melalui CCTV atau cerita orang lain.

Saksi mata bernama Dharma Anwar Dani Hutapea memberikan kesaksiannya dalam lanjutan sidang kasus Dante. Dharma mengungkapkan bahwa ia berada di tempat kejadian perkara (TKP) saat Dante ditenggelamkan di kolam renang di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur, pada 27 Januari 2024.

Dharma melihat Dante sudah tidak sadarkan diri dan terdakwa Yudha Arfandi mengangkat Dante keluar dari kolam.

“Saya lihat posisi Dante memegang tepi kolam sampai akhirnya diangkat terdakwa ke atas. Karena memang posisinya sudah dalam keadaan yang tidak sadarkan diri,” kata Dharma di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

Dharma yang berada sekitar 5-6 meter dari posisi Dante dan Yudha, segera memberikan bantuan CPR atau resusitasi jantung paru setelah Dante diangkat dari kolam. Ia memanggil pelatih renang dan keamanan kolam untuk membantu.

Baca Juga: Bersaksi di Sidang, Tamara Tyasmara Akui Pernah Ditonjok dan Diinjak Yudha Arfandi

“Istri saya kan teriak, 'Papi, tolong itu ada anak', katanya. Terus spontan saya langsung ke situ,” ujar Dharma.

“Saya menghampiri Dante dengan posisi Dante sudah tergeletak, telentang ke atas. Lalu saya coba bantu untuk CPR, menekan dadanya. Lalu banyak makanan atau nasi yang keluar dari mulutnya, bercampur dengan air,” ucapnya.

Sayangnya, upaya pertolongan pertama tersebut tidak berhasil, dan Dante segera dibawa ke rumah sakit terdekat.

Tamara Tyasmara merasa kecewa dengan sikap keluarga terdakwa Yudha Arfandi, yang meninggalkan ruang sidang saat kesaksian penting tersebut berlangsung. Menurut Tamara, tindakan mereka menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap proses pengadilan yang sedang berlangsung.

“Ini kan penting sekali ya. Mana keluarganya? Ini malah ada tapi keluar satu per satu,” ungkapnya. 

Tamara merasa kecewa karena keluarga Yudha tidak mendengarkan kesaksian dari awal hingga akhir.

“Sekarang momen pentingnya gimana Dante bisa meninggal ternyata enggak dengerin,” kata Tamara dengan nada kecewa.

Tidak hanya itu, Tamara juga mengungkapkan kekesalannya karena keluarga Yudha justru sibuk memotretnya selama sidang berlangsung. Ia merasa heran dengan sikap mereka yang lebih fokus mengambil foto daripada mendengarkan kesaksian yang penting untuk mengungkap kebenaran.

“Aku kesal. Mereka bilang selama ini Yudha bukan pembunuh. Ini kesaksian orang yang di TKP, kenapa keluar satu-satu? Malah keluarganya tidak seramai kemarin,” tambah Tamara.

Meski merasa lega karena mendapatkan kejelasan dari kesaksian Dharma, Tamara Tyasmara tidak kuasa menahan air matanya. Ia merasa bahwa mendengar kesaksian langsung dari saksi mata memberikan perasaan lega, meski kesedihan masih menyelimuti hatinya.

“Kalau nggak dengar kesaksian Pak Dharma, kita nggak akan tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sebelumnya cuma lihat dari CCTV, tapi tadi dengar langsung tuh lega,” ujar Tamara.

Baca Juga: Hadir di Sidang Kematian Dante, Tamara Tyasmara ke Yudha: Heh Pembunuh!