Sumanto, Mantan Kanibal yang Kini Jadi Kreator Konten Mukbang di TikTok

Sumanto, mantan kanibal yang terkenal pada 2003, kini menjadi konten kreator mukbang di TikTok dan Instagram, menarik perhatian dengan transformasi hidup dan gaya baru.

Sumanto, Mantan Kanibal yang Kini Jadi Kreator Konten Mukbang di TikTok
Sumanto, Mantan Kanibal yang Kini Jadi Kreator Konten Mukbang di TikTok. Gambar : Kolase Tangkapan Layar Instagram/@sumantoofficial_

BaperaNews - Nama Sumanto, mantan kanibal yang sempat menggegerkan Indonesia pada tahun 2003, kembali menjadi sorotan.

Kini, ia menarik perhatian publik dengan perannya sebagai konten kreator mukbang di platform media sosial seperti TikTok dan Instagram. Perubahan penampilan serta aktivitasnya yang menghibur ini menuai beragam reaksi dari netizen.

Setelah bertahun-tahun jauh dari sorotan, Sumanto hadir dengan penampilan baru yang berbeda dari masa lalunya. Pria yang dahulu dikenal dengan kesan menyeramkan ini kini tampil ramah, sering tersenyum, dan aktif membagikan video di akun Instagramnya, @sumantoofficial_.

Di akun tersebut, ia rutin mengunggah konten mukbang, yakni menyantap makanan dalam porsi besar sambil memberikan ulasan. Gaya unik serta cara penyampaiannya membuat banyak penonton merasa terhibur.

Salah satu video yang menarik perhatian adalah ketika ia menikmati sepiring sate di sebuah warung sambil menuliskan, "Panas-Panas Madang Sate Tambah Semromong Lik."

Baca Juga : Kasus-kasus Pembunuhan Tersadis di Dunia, Ada Kanibal Payudara

Unggahan tersebut langsung mendapat berbagai tanggapan dari pengikutnya. Banyak netizen memberikan semangat atas perubahan hidup Sumanto, sementara sebagian lainnya melontarkan candaan ringan terkait masa lalunya.

Komentar seperti, "Semangat Lik," atau "Sepertinya enak mbah," menghiasi postingan tersebut. Namun, ada juga yang memancing ironi dengan bertanya tentang jenis makanan yang ia santap.

Pada tahun 2003, Sumanto menghebohkan masyarakat dengan kasus kanibalisme yang dilakukannya sebagai bagian dari praktik ilmu hitam.

Tindakannya berujung pada hukuman penjara selama tiga tahun, setelah beberapa kali mendapatkan remisi dari vonis awal lima tahun.

Setelah bebas pada tahun 2006, Sumanto menghadapi penolakan dari masyarakat desanya di Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga.

Akhirnya, ia diterima di Yayasan Annur Panti Rehabilitasi dan Klinik Jiwa, Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, yang dipimpin oleh KH Supono Mustajab.

Di panti tersebut, Sumanto menjalani rehabilitasi kejiwaan dan mendalami ajaran agama. Ia perlahan meninggalkan praktik ilmu hitam yang pernah diyakininya. Hingga saat ini, Sumanto menetap di sana, menjalani hidup yang lebih positif.

Baca Juga : Deretan Kasus Pembunuhan yang Viral di Indonesia!