Molly si Gajah Betina Milik Bali Zoo Hanyut di Sungai Gianyar

Gajah betina Molly dari Bali Zoo tewas terseret arus deras di Sungai Tukad Cengcegan akibat hujan lebat. Tim gabungan berhasil mengevakuasi bangkai gajah.

Molly si Gajah Betina Milik Bali Zoo Hanyut di Sungai Gianyar
Molly si Gajah Betina Milik Bali Zoo Hanyut di Sungai Gianyar. Gambar : Kolase Tangkapan Layar X/@BaleBengong

BaperaNews - Seekor gajah betina bernama Molly milik Bali Zoo ditemukan tewas di Sungai Tukad Cengcegan, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, pada Selasa (17/12) pagi. 

Gajah berusia 30 tahun ini hanyut terbawa arus deras akibat hujan lebat yang melanda wilayah tersebut.

Insiden tragis ini terjadi pada Senin (16/12) sekitar pukul 15.30 WITA. Saat itu, Molly dipandu oleh mahout atau pawang gajahnya menuju holding area setelah menyelesaikan kegiatan sosialisasi rutin.

Aktivitas ini merupakan bagian dari perawatan harian gajah di Bali Zoo, yang mencakup stimulasi mental dan fisik serta eksplorasi lingkungan.

Biasanya, rute menuju holding area yang melintasi sungai memiliki arus yang tenang dan aman. Namun, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Gianyar membuat debit air sungai meningkat tajam.

Arus deras tersebut menyebabkan Molly kehilangan keseimbangan dan akhirnya terseret arus sungai.

Menurut pernyataan Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bali, Sumarsono, kondisi cuaca ekstrem yang melanda Gianyar menjadi faktor utama kejadian ini.

"Akibatnya, Molly kehilangan keseimbangan dan terseret arus," ujar Sumarsono.

Begitu Molly dinyatakan hanyut, tim dari Bali Zoo segera melakukan pencarian intensif dengan melibatkan mahout dan petugas lainnya.

Pencarian yang dilakukan secara manual berlangsung hingga pukul 22.00 WITA pada hari kejadian, namun tidak membuahkan hasil.

Pencarian dilanjutkan pada Selasa (17/12) pagi sekitar pukul 06.43 WITA. Setelah menyusuri aliran sungai, petugas akhirnya menemukan Molly dalam keadaan tidak bernyawa di Sungai Tukad Cengcegan.

Baca Juga : Ibu Hamil 5 Bulan Tewas Diinjak Gajah Liar di Musi Rawas

Berdasarkan laporan tim pencarian, posisi Molly ditemukan dengan kepala menghadap ke utara, belalai masuk ke dalam batu, dan kaki mengarah ke barat.

Pihak Bali Zoo, BKSDA Bali, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk proses evakuasi bangkai gajah.

Proses ini cukup menantang mengingat bobot Molly yang diperkirakan mencapai 25 ton. Rencananya, bangkai gajah tersebut akan dievakuasi ke lokasi Bali Zoo di Banjar Apuan, Desa Singapadu.

Public Relations Bali Zoo, Emma Chandra, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kehilangan Molly, yang telah menjadi bagian penting dari keluarga besar Bali Zoo.

Emma menjelaskan bahwa kejadian ini terjadi akibat perubahan mendadak kondisi lingkungan yang sulit diprediksi. 

"Segenap tim di Bali Zoo sangat berduka atas kehilangan Molly," ujar Emma, Selasa (17/12).

Emma menambahkan bahwa tim internal Bali Zoo bekerja sama dengan BKSDA Bali dan BPBD Gianyar dalam pencarian dan evakuasi Molly.

Pihaknya juga berkomitmen untuk melakukan evaluasi terhadap prosedur operasional dan mitigasi risiko, khususnya pada musim hujan.

"Kami akan mengevaluasi langkah-langkah mitigasi risiko agar kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan," terang Emma.

Belakangan ini, Kabupaten Gianyar dan sebagian besar wilayah Bali dilanda cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang.

Kondisi ini menyebabkan sungai-sungai di wilayah tersebut mengalami peningkatan debit air secara signifikan, termasuk di Sungai Tukad Cengcegan.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta, mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan menghindari aktivitas di sekitar sungai, terutama di musim hujan.

"Kami imbau masyarakat untuk lebih waspada atau jika bisa untuk sementara waktu jangan bermain di sungai, terutama sungai besar," ujar Ngurah Dibya.

Kejadian gajah hanyut ini menjadi pengingat penting akan potensi bahaya lingkungan akibat cuaca ekstrem. Pihak Bali Zoo berencana untuk memperkuat langkah-langkah keamanan bagi satwa, terutama saat aktivitas harian berlangsung di tengah cuaca tidak menentu.

Selain itu, koordinasi antara kebun binatang, lembaga konservasi, dan pihak terkait akan terus ditingkatkan untuk menghindari insiden serupa.

Dengan ditemukannya Molly, proses evakuasi dan penyelidikan terkait insiden ini masih terus berlangsung. Pihak Bali Zoo juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya pencarian dan evakuasi Molly.

Baca Juga : Bule Italia Tewas Terjatuh dari Tebing di Air Terjun Vila Gajah Mas setelah Selfie dengan Kekasihnya