Siswi Ditemukan Membusuk di Warkop Lamongan, Dibunuh Teman Sekolah Gegara Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Seorang siswi berusia 16 tahun ditemukan meninggal dunia di sebuah warung kosong di Lamongan, Jawa Timur, karena dibunuh oleh temannya sendiri akibat sakit hati cinta bertepuk sebelah tangan.
BaperaNews - Seorang siswi berusia 16 tahun ditemukan tewas di sebuah warung kosong di kawasan perumahan di Lamongan, Jawa Timur.
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi mengungkap pelaku pembunuhan adalah teman sekolah korban sendiri. Kasus tragis ini diduga dipicu oleh motif cinta bertepuk sebelah tangan.
Kapolres Lamongan, AKBP Bobby A Condroputra, menjelaskan bahwa penemuan mayat ini terungkap setelah keluarga korban melaporkan anaknya tidak pulang ke rumah pada 10 Januari 2025.
Penyelidikan intensif dilakukan oleh tim khusus Satreskrim Polres Lamongan, termasuk pemeriksaan saksi dan analisis rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
"Penganiayaan yang berujung pembunuhan ini terjadi pada 10 Januari 2025. Korban ditemukan di lokasi tempat kejadian sehari setelah keluarganya melapor," ujar AKBP Bobby saat memberikan keterangan pers pada Kamis, 16 Januari 2025.
Pelaku, yang diketahui berinisial AI, juga berusia 16 tahun, berhasil diamankan polisi di kediamannya di Kecamatan Lamongan. AI merupakan teman sekolah korban, dan hubungan mereka diduga menjadi pemicu dari tindak kekerasan tersebut.
Berdasarkan pengakuan tersangka, korban mengalami penganiayaan brutal. Pelaku memukul bagian perut korban berulang kali dengan tangan kosong, memukul mata kanan korban hingga lebam parah, dan membenturkan kepala korban ke tembok.
Tidak berhenti di situ, pelaku menggunakan kerudung milik korban untuk mencekik hingga korban kehilangan nyawa.
"Tindakan kekerasan dilakukan dengan intensitas tinggi. Tersangka mengakui semua tindakannya selama pemeriksaan. Saat ini, kami masih mendalami apakah ada faktor lain yang mendorong pelaku melakukan pembunuhan ini," jelas Bobby.
Baca Juga : Gegara Cinta Segitiga, Wanita Tega Tikam Siswi SMK
Motif pembunuhan ini diduga terkait dengan rasa frustrasi pelaku terhadap korban. Sumber kepolisian menyebut bahwa AI merasa sakit hati karena cintanya tidak terbalas oleh korban. Meski demikian, motif ini masih dalam tahap pendalaman oleh pihak berwenang.
Mayat korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam warung kopi yang sudah lama tidak beroperasi. Lokasi ini berada di kawasan perumahan yang sepi, sehingga jenazah korban baru ditemukan setelah beberapa waktu. Penemuan ini membuat geger warga sekitar, yang langsung melapor ke polisi.
Polisi memastikan bahwa proses hukum terhadap pelaku akan dilanjutkan secara serius meski pelaku masih di bawah umur. Pendampingan hukum dan perlakuan khusus sesuai Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak (UU SPPA) akan diterapkan.
"Kami tetap mengikuti aturan hukum yang berlaku, termasuk perlakuan terhadap pelaku anak. Namun, keadilan bagi korban tetap menjadi prioritas utama kami," tambah Bobby.
Kasus ini menjadi perhatian masyarakat setempat, terutama karena melibatkan pelaku dan korban yang masih sangat muda.
Banyak pihak menyoroti pentingnya peran keluarga dan sekolah dalam membimbing remaja agar tidak terjerumus pada tindakan kekerasan yang merugikan.
Selain itu, warga di sekitar lokasi penemuan mayat juga diimbau untuk lebih waspada dan peduli terhadap lingkungan mereka.
Kapolres Lamongan berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih peka terhadap potensi konflik atau masalah di sekitar mereka.
"Kami mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan. Langkah ini dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kasus tragis ini," pungkas Bobby.
Baca Juga : Cinta Segitiga Kasatpol PP Makassar Berujung Penembakan Pegawai Dishub