Shawn Mendes Bicara Blak-blakan Soal Seksualitasnya di Panggung Colorado
Shawn Mendes bicara blak-blakan soal seksualitasnya kepada penggemarnya di atas panggung Colorado, mengungkap perjuangannya menghadapi rumor.
BaperaNews - Penyanyi dan penulis lagu ternama Shawn Mendes baru-baru ini mengungkapkan perjalanan pribadinya mengenai orientasi seksual dalam sebuah konser intim di Red Rocks Amphitheater, Colorado, pada Oktober 2024.
Dalam penampilan tersebut, Shawn Mendes yang kini berusia 26 tahun berbicara terbuka tentang tekanan sosial serta rumor seputar seksualitasnya, yang telah membayanginya sejak ia mulai berkarier di industri musik pada usia 14 tahun.
Shawn Mendes menyatakan bahwa ia ingin memahami dirinya lebih dalam di tengah sorotan publik terkait identitas seksualnya dan bagaimana ia menghadapi persepsi publik yang sering kali membebani.
Sejak menapaki karier musik pada 2013, Shawn Mendes kerap menjadi sorotan dan pembahasan di media sosial, termasuk terkait spekulasi mengenai orientasi seksualnya.
Shawn Mendes mengakui bahwa tekanan tersebut membuatnya merasa perlu tampil bersama perempuan di hadapan publik untuk meredam berbagai spekulasi.
Pada 2018, dalam wawancara dengan Rolling Stone, Shawn Mendes menyatakan, “Di lubuk hati saya, saya merasa perlu terlihat bersama seseorang, seperti perempuan di depan umum, untuk membuktikan kepada orang-orang bahwa saya bukan gay.”
Walaupun Shawn Mendes sadar bahwa orientasi seksual bukanlah sesuatu yang perlu dijadikan polemik, ia tetap merasa berjuang menghadapi tekanan dari ekspektasi tersebut.
Pada 2016, Shawn Mendes pertama kali berbicara secara terbuka mengenai rumor ini. Dalam sebuah video, ia mengklarifikasi bahwa dirinya bukan gay, sekaligus mengkritik pihak-pihak yang lebih fokus pada seksualitasnya ketimbang karyanya.
Shawn Mendes juga mengingatkan para penggemar untuk tidak menilai orang hanya berdasarkan stereotip.
“Fokusnya harus pada musik, bukan pada seksualitas saya,” tegas pelantun lagu “Stitches” itu.
Baca Juga : Bruno Mars Diduga Terjebak Utang Judi hingga Rp784 Miliar
Ketika membuka diri tentang rumor-rumor tersebut, Shawn Mendes berbagi bahwa sejak usia 15 tahun ia telah menghadapi asumsi publik tentang orientasi seksualnya, termasuk tekanan terkait gaya bicara dan perilakunya.
Shawn Mendes mencatat bahwa banyak pria, baik heteroseksual maupun gay, menghadapi stigma yang memaksa mereka untuk menyesuaikan diri dengan standar maskulinitas tertentu.
“Orang-orang mulai menyebut saya gay sejak saya berusia 15 tahun... saya berpikir, ‘Apa maksudnya?’” ujar Shawn Mendes dalam podcast Armchair Expert pada 2020.
Ia juga menuturkan bahwa stereotip yang dialaminya memengaruhi hubungannya dengan komunitas LGBTQIA+. Shawn Mendes merasa marah ketika mendengar asumsi yang keliru tentang dirinya atau anggapan bahwa menjadi gay adalah hal negatif.
“Ada orang-orang dalam hidup saya yang sangat dekat dan menjalin hubungan sesama jenis. Saya merasa sangat marah terhadap pihak yang beranggapan negatif,” jelasnya, sembari menegaskan bahwa walaupun ia bukan gay, ia menghargai dan mendukung semua orientasi.
Di Colorado, Shawn Mendes secara terbuka berbicara mengenai perjalanan pribadinya dalam memahami identitas seksual. Ia menggambarkan seksualitas sebagai aspek kehidupan yang rumit dan tidak selalu bisa dikategorikan dengan jelas.
Shawn Mendes menekankan bahwa proses ini adalah perjalanan yang sangat pribadi dan masih terus ia pahami hingga saat ini.
“Saya pikir ini konyol, karena seksualitas adalah hal yang sangat kompleks dan sulit untuk dimasukkan ke dalam kotak-kotak tertentu,” katanya di hadapan penggemar yang memenuhi Red Rocks Amphitheater.
Dalam konser yang sama, Shawn Mendes juga membawakan lagu baru berjudul “Gunung”, dengan lirik yang mencerminkan perasaannya yang ambigu terhadap penilaian masyarakat.
Ia menyanyikan, “Pada suatu hari, hatiku berubah / Kamu bisa mengatakan apa yang ingin kamu katakan / Kamu bisa bilang aku suka perempuan atau laki-laki / Apa pun yang cocok untukmu cetakan.”
Lirik ini merefleksikan pandangannya bahwa apa pun asumsi masyarakat, orientasi seksualnya tetap merupakan perjalanan personal yang terus berkembang.
Baca Juga : Konser Hari Pertama, Bruno Mars Gombal ke Penonton: Aku Kangen Kamu Sayang