Serangan Rusia Padamkan Listrik, 9 Juta Warga Ukraina Terkena Imbasnya
Ukraina timur mengalami pemadaman listrik besar-besaran yang berdampak pada 9 Juta Warga Ukraina, Presiden Ukraina duga Rusia serang infrastruktur vital!
BaperaNews - Ukraina timur mengalami pemadaman listrik dan pasokan air besar-besaran pada Minggu (11/9), hal itu diperkirakan mempengaruhi 9 juta orang yang tinggal di wilayah tersebut.
Gubernur Regional Kharkiv, Oleg Synegubov mengkonfirmasi pemadaman listrik tersebut dan menyatakan stafnya bekerja keras untuk memulihkan kondisi. Ia menyebut “Pasukan Rusia telah menyerang infrastruktur penting di seluruh wilayahnya”.
“Tidak ada listrik maupun pasokan air di beberapa pemukiman warga, layanan darurat bekerja untuk mengendalikan kebakaran di lokasi kejadian” terangnya. Selain memutus akses listrik, Oleg Synegubov juga menyebut Rusia telah memotong saluran air, laporan serupa terjadi di wilayah Sumy, Poltava, Dnipropetrovsk, Odesa, dan Zaporizhzhia.
Ukraina Sebut Rusia Dalangnya, Karena Tidak Terima Kekalahan di Medan Perang
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut Rusia memang sengaja melakukannya sebagai bentuk penyerangan kepada infrastruktur sipil.
“Pemadaman listrik total di Kharkiv dan Donetsk, sebagian di Sumy, Zaporizhzhia, dan Dnipropetrovsk. Tidak ada fasilitas militer, tujuannya untuk menghilangkan cahaya dan panas dan orang-orang” ujar Zelensky.
Ada 135 kota terdampak akibat serangan dari Rusia tersebut. Walikota Dnipropetrovsk menyebut Rusia melakukan serangan ini karena tidak mau menerima kekalahan di medan perang.
“Beberapa kota dan komunitas di seluruh wilayah Dnipropetrovsk tanpa listrik, Rusia menghantam infrastruktur energi, mereka tidak bisa menerima kekalahan di medan perang” tuturnya.
Baca Juga : Kecam Serangan Bom Di Kedutaan Rusia, China Desak Afghanistan Pastikan Keamanan Diplomat
Kondisi 135 kota yang terdampak
Kota Kharkiv menjadi kota terbesar kedua yang terdampak pemadan listrik akibat serangan dari Rusia, tentunya membuat aktivitas masyarakat setempat terhambat terutama untuk menyalakan penghangat ruangan.
Mobil-mobil terpaksa melaju di jalanan yang gelap, pejalan kaki memakai senter, dan Pembangkit listrik tenaga Nuklir ditutup untuk mencegah bencana radiasi. Namun, Ukraina belum merilis jumlah korban akibat pemadaman listrik dan pemutusan saluran air besar-besaran ini.
Rusia mengakui kekuatannya melemah
Seorang pejabat Chechnya Ramzan Kadrov yang juga membantu Rusia dalam berperang mengakui tentara Rusia melemah kondisinya.
“Jika hari ini atau besok tak ada perubahan dalam pelaksanaan operasi militer khusus, saya terpaksa pergi ke pimpinan Negara untuk menjelaskan situasi di lapangan” ucapnya.
“Kesalahan telah dibuat, para pejuang disiapkan secara khusus untuk situasi seperti itu” tambahnya.
Namun, Rusia belum memberi tanggapan tentang kabar kemunduran pasukannya di Ukraina timur, Rusia juga sama sekali tidak memberi konfirmasi apakah memang bertanggung jawab atas pemadaman listrik dan pemutusan pasokan air di Ukraina timur.
Baca Juga : AS Jual Alat Militer Rp 16 Triliun Ke Taiwan Di Tengah Ketegangan Dengan China