Israel Melancarkan Serangan Besar-Besaran di Tepi Barat
Israel melancarkan operasi militer terbesar sejak 2002 di Tepi Barat, melibatkan ribuan tentara dan serangan udara. Pejuang Palestina memberikan perlawanan sengit.
BaperaNews - Pasukan penjajahan israel (IDF) melancarkan operasi militer besar-besaran di Tepi Barat. Operasi ini merupakan yang terbesar sejak tahun 2002, dan berlangsung di beberapa lokasi seperti Jenin, Tulkarem, dan Tubas.
Pejuang Palestina pun tidak tinggal diam, mereka melakukan perlawanan sengit terhadap serangan yang dilancarkan oleh tentara Israel.
Menurut laporan dari tentara pendudukan Israel, operasi ini ditujukan untuk menargetkan militan di wilayah yang diduduki. Mereka mengklaim bahwa operasi ini melibatkan Angkatan Udara dan pasukan besar, yang menunjukkan skala dan intensitas dari tindakan militer yang dilakukan.
Hal ini menandakan bahwa situasi di Tepi Barat semakin memanas, dan ketegangan antara Israel dan Palestina semakin meningkat.
Radio resmi Israel mengonfirmasi bahwa operasi yang dilakukan di Tepi Barat bagian utara adalah yang terbesar sejak Operasi Perisai Pertahanan pada tahun 2002.
Dalam laporan tersebut, dinyatakan bahwa dinas keamanan dalam negeri Israel (Shabak) dan pasukan rahasia turut berpartisipasi dalam operasi ini.
Mereka menggunakan helikopter dan jet tempur secara ekstensif, yang menunjukkan bahwa Israel berusaha untuk menguasai situasi dengan kekuatan militer yang signifikan.
Channel 14 Israel melaporkan bahwa ribuan tentara dari unit khusus telah dimobilisasi untuk persiapan operasi skala besar ini. Unit khusus dari tentara, penjaga perbatasan, dan unit yang berafiliasi dengan Shin Bet juga terlibat dalam operasi tersebut.
Baca Juga: Kanselir Jerman Beri Statement, Tanpa Palestina Merdeka, Tidak Ada Perdamaian di Timur Tengah
Beberapa tentara bahkan tiba di kamp Far'a di Tubas dengan menggunakan helikopter militer, menambah ketegangan di wilayah tersebut.
Sementara itu, koresponden Aljazirah melaporkan bahwa operasi militer ini melibatkan berbagai unit tentara dan didukung oleh helikopter serta drone. Serangan ini tidak hanya terjadi di Jenin, Tubas, dan Tulkarem, tetapi juga di beberapa lokasi lain seperti Salem, Qasra, dan Beit Furik.
Pejuang perlawanan Palestina menargetkan pasukan pendudukan dengan serangan lokal menggunakan alat peledak yang dibuat dengan daya ledak tinggi, terutama di sekitar kamp Nour Shams di Tulkarem.
Dalam laporan tersebut, juga disebutkan bahwa Brigade Al-Quds, yang berafiliasi dengan Gerakan Jihad Islam, mengumumkan bahwa mujahidin menargetkan pasukan infanteri musuh dengan alat peledak berkekuatan tinggi di kamp Nour Shams."
Namun, situasi di lapangan tidaklah mudah. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa satu warga Palestina tewas dan tiga lainnya terluka, salah satunya dalam kondisi parah, akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan di kota Jenin.
Koresponden Aljazirah menambahkan bahwa bentrokan bersenjata terjadi setelah unit khusus Israel ditemukan di kamp Jenin, yang semakin memperburuk keadaan di wilayah tersebut.
Sejak tahun 1967, Tepi Barat telah berada di bawah pendudukan Israel, dan situasi di sana semakin memburuk. Sejak tahun 2022, serangan Israel terhadap penduduk Tepi Barat telah meningkat, dan situasi ini semakin parah setelah Israel melancarkan agresi brutal di Jalur Gaza selama 10 bulan terakhir.
Menurut sumber resmi Palestina, serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 640 orang syahid dan sekitar 5.400 orang terluka sejak 7 Oktober.
Baca Juga: Palestina Berikan Bintang Tanda Jasa ke Menlu Retno