Rusia Dituduh Ukraina Serang Pulau Ular Dengan Bom Fosfor

Ukraina menuduh Rusia serang Pulau Ular dengan bom fosfor, serangan terjadi satu hari setelah Rusia menarik pasukannya dari Pulau Ular tersebut.

Rusia Dituduh Ukraina Serang Pulau Ular Dengan Bom Fosfor
Ukraina menuduh Rusia serang Pulau Ular dengan bom fosfor, serangan terjadi satu hari setelah Rusia menarik pasukannya dari Pulau Ular tersebut. Gambar : REUTERS/Dok. MAKSIM LEVIN

BaperaNews - Ukraina menuduh Rusia serang Pulau Ular dengan bom fosfor, serangan terjadi satu hari setelah Rusia mengumumkan menarik pasukannya dari Pulau Ular tersebut yakni pada Jumat 1 Juli 2022.

“Hari ini sekitar jam 18.00, pesawat SU-30 AU Rusia dua kali menyerang dengan bom fosfor di Pulau Zmiinyi” ujar tentara Ukraina dalam sebuah pernyataan hari Sabtu 2 Juli 2022. 

Sebelumnya, Rusia mengumumkan menarik pasukannya per hari Kamis 30 Juni 2022 dari Pulau Ular sebagai bentuk iktikad baik agar Ukraina bisa ekspor produk agrikulturnya. “Pada 30 Juni 2022, sebagai iktikad baik, angkatan bersenjata Rusia menyelesaikan tugasnya di Pulau Ular dan menarik garnisun disana” ujar Pernyataan Kementrian Rusia.

Kemhan Rusia menegaskan adanya upaya ini ialah bentuk pembuktian bahwa “Rusia tidak menghalangi upaya PBB untuk membangun koridor kemanusiaan untuk mengirimkan produk agrikultur dari Ukraina”. Rusia juga menyebut “bila sekarang berada di tangan Ukraina” dan menurut mereka, Ukraina lah yang tak kunjung bersihkan ranjau darat di kawasan tersebut.

Hingga berita ini disampaikan, Rusia belum memberikan pernyataan tentang tuduhan Ukraina tersebut. Sebelumnya Rusia juga memberi konfirmasi terkait pernyataan Ukraina yang menyebut Rusia telah menyerang sebuah mal pada jam sibuk, Rusia menegaskan mereka tidak menyerang mal, namun depot senjata yang ada di samping bekas mal yang tidak terpakai.

Baca Juga : Demi Ekspor Agrikultur Ukraina, Rusia Tarik Pasukan Dari Pulau Ular

Insiden serangan yang terbaru pada hari Jumat 1 Juli 2022 juga ada di sebuah gedung apartemen dan pusat rekreasi Odessa, Ukraina. Rusia disebut menyerang kawasan tersebut hingga menyebabkan 21 orang tewas dan puluhan luka-luka, dua diantara korban ialah anak-anak, dan ada enam anak yang luka.

“Jumlah korban tewas di ledakan Odesa naik jadi 21” ujar Wakil Kepala Distrik Odessa, Sergiy Bratchuk hari Jumat. “Seorang anak laki-laki umur 12 tahun termasuk diantara yang tewas” imbuhnya.

Sergiy menyebut serangan dilakukan dari udara. “Serangan diluncurkan oleh pesawat terbang dari Laut Hitam, skenario terburuk terjadi dan dua pesawat strategis datang ke Odessa, mereka menembakkan rudal sangat besar dan kuat” jelasnya.

Hingga berita ini disampaikan, Rusia juga belum memberikan pernyataan tentang serangan di apartemen dan pusat rekreasi tersebut.