Rawan Gempa, Ini Sesar Pulau Jawa yang perlu Diwaspadai
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan pemetaan sesar di Pulau Jawa untuk memahami dan memetakan potensi risiko bencana gempa. Simak Selengkapnya!
BaperaNews - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah gencar melakukan pemetaan sesar di sepanjang Pulau Jawa, yang membentang dari Ujung Kulon hingga Banyuwangi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan memetakan potensi risiko bencana gempa di wilayah tersebut, mengingat Pulau Jawa memiliki populasi terpadat di Indonesia.
Sonny Aribowo, Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, menyatakan bahwa ada delapan sesar di Jawa yang sudah pernah diteliti dan dipublikasikan, termasuk Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, dan Sesar Mataram.
Selain itu, penelitian juga dilakukan terhadap jalur Sesar Rembang-Madura-Kangean Sakala, Somorkoning, yang terbukti aktif dilihat dari pergeseran morfologi dan trenching paleoseismologi.
BRIN juga menyoroti sesar-sesar besar di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, seperti Sesar Baribis Segmen Tampomas dan Sesar Baribis Segmen Ciremai, yang berpotensi menyebabkan gempa dengan rentang kekuatan hingga 6,6 hingga 7 magnitudo.
Kota-kota penting seperti Cirebon, Bandung, Jakarta, Karawang, dan Indramayu juga terdampak oleh sesar-sesar ini.
Baca Juga : Gempa di Taiwan 7,5 Magnitudo, Picu Peringatan Tsunami di Jepang dan Filipina
Penelitian ini menjadi respons terhadap bencana gempa di Sumedang, dan sejalan dengan upaya global dalam meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi terhadap bencana alam.
Organisasi internasional seperti United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) mendorong negara-negara untuk meningkatkan pemahaman terhadap potensi bencana alam dan mengembangkan strategi mitigasi yang efektif.
Sonny Aribowo juga menegaskan pentingnya upaya mitigasi lebih lanjut untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari potensi bencana gempa di Pulau Jawa.
Hal tersebut termasuk dalam upaya global untuk mengurangi risiko bencana alam secara keseluruhan.
Melalui hasil penelitian ini, diharapkan masyarakat dapat mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari terjadinya bencana gempa.
Rekayasa bangunan yang tahan gempa dan menghindari membangun di sekitar jalur gempa menjadi langkah penting untuk dilakukan.
Baca Juga : BRIN: Angin Puting Beliung di Rancaekek Bandung Tornado Pertama di Indonesia!