Ranny Fahd A Rafiq Ungkap Isu Kesehatan, Kependudukan, Ketenagakerjaan, Buruh Migran dan BPJS di Tahun 2025

Ranny Fahd A Rafiq soroti tantangan kesehatan, kependudukan, ketenagakerjaan, buruh migran, & BPJS 2025, solusi cerdas untuk masa depan Indonesia.

Ranny Fahd A Rafiq Ungkap Isu Kesehatan, Kependudukan, Ketenagakerjaan, Buruh Migran dan BPJS di Tahun 2025
Ranny Fahd A Rafiq Ungkap Isu Kesehatan, Kependudukan, Ketenagakerjaan, Buruh Migran dan BPJS di Tahun 2025. Gambar : Istimewa

BaperaNews - Tahun 2025 diprediksi membawa tantangan dan peluang baru di berbagai sektor, mulai dari kesehatan, kependudukan, ketenagakerjaan, hingga isu buruh migran. 

Dalam pertemuan di Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu (4/12/2024), Ranny Fahd A Rafiq menyampaikan pandangannya mengenai berbagai isu penting yang membutuhkan perhatian serius.

Penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, dan kanker diperkirakan tetap menjadi fokus utama di tahun depan. Ranny menyebutkan bahwa pola hidup yang kurang sehat dan minimnya kesadaran masyarakat menjadi faktor utama meningkatnya kasus-kasus tersebut.

“Pemerintah harus mendorong masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat melalui edukasi dan pemerataan layanan kesehatan. Penyakit seperti TBC juga masih menjadi tantangan, meskipun sudah ada program pengobatan gratis untuk membantu masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, Ranny menyoroti peran BPJS dalam memastikan akses layanan kesehatan yang lebih merata, khususnya di daerah terpencil. Infrastruktur kesehatan, ketersediaan tenaga medis, dan pemerataan distribusi obat masih menjadi pekerjaan rumah besar.

Dengan proyeksi jumlah penduduk mencapai 272 juta jiwa pada tahun 2025, Indonesia menghadapi dua sisi mata uang: peluang dan tantangan.

“Pertumbuhan penduduk menciptakan pasar yang besar untuk berbagai sektor industri. Namun, tantangan besar adalah bagaimana menyediakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas infrastruktur, dan memastikan kesejahteraan masyarakat,” ujar Ranny.

Baca Juga : Ranny Fahd A Rafiq: Indonesia Sudah Masuk Musim Hujan, Penyakit Ini yang Akan Menyerang Masyarakat

Ranny juga menekankan perlunya pembangunan infrastruktur yang lebih baik, termasuk jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini penting untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.

Sektor ketenagakerjaan menghadapi tantangan dalam menciptakan lapangan kerja baru. Di sisi lain, buruh migran masih menghadapi risiko eksploitasi dan minimnya perlindungan hukum.

“Pelatihan bagi calon pekerja migran sangat penting untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang hak dan kewajiban. Pemerintah juga perlu memperketat regulasi untuk melindungi pekerja migran dari praktik yang merugikan,” ujar Ranny.

Tantangan BPJS di tahun 2025 tidak hanya pada keuangan, tetapi juga pemerataan layanan. Ranny menyoroti bahwa potensi defisit dan kualitas pelayanan yang belum merata harus menjadi perhatian serius.

“Pemerintah perlu memastikan keberlanjutan BPJS melalui kebijakan yang tepat. Selain itu, upaya meningkatkan akses layanan kesehatan di daerah pelosok juga harus menjadi prioritas,” tegasnya.

Tahun 2025 membawa berbagai tantangan dan peluang di berbagai sektor. Ranny Fahd A Rafiq menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menjawab berbagai permasalahan ini.

Dengan langkah strategis yang tepat, Indonesia dapat mengubah tantangan menjadi peluang untuk mencapai kemajuan yang lebih besar.

Baca Juga : Ranny Fahd A Rafiq Ucapkan Terima Kasih pada Mendikdasmen untuk Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honorer