Fahd A Rafiq Minta Presiden Prabowo Kembalikan Marwah ASEAN Sebagai Pemimpin Asia Tenggara

Fahd A Rafiq desak Prabowo Subianto kembalikan marwah ASEAN, dorong diplomasi dan sentralitas Asia Tenggara di tengah dinamika global yang kompleks.

Fahd A Rafiq Minta Presiden Prabowo Kembalikan Marwah ASEAN Sebagai Pemimpin Asia Tenggara
Fahd A Rafiq Minta Presiden Prabowo Kembalikan Marwah ASEAN Sebagai Pemimpin Asia Tenggara. Gambar : Istimewa

BaperaNews - Fahd A Rafiq, Ketua Umum DPP BAPERA, mengungkapkan keprihatinannya terhadap posisi ASEAN yang dianggap telah kehilangan arah di kancah internasional. 

Dalam pernyataannya, Fahd menegaskan pentingnya langkah strategis untuk mengembalikan marwah Asia Tenggara sebagai kawasan yang disegani melalui kepemimpinan kuat dari Presiden Prabowo Subianto.

"ASEAN sudah terlalu lama hanya menjadi penonton dalam dinamika global. Pertemuan-pertemuannya sering kali hanya bersifat seremonial. Kini, saatnya Presiden Prabowo Subianto mengangkat kembali marwah ASEAN ke level yang lebih tinggi," ujar Fahd A Rafiq, Rabu (4/12/2024).

Fahd menyoroti bahwa ASEAN, sebagai organisasi regional, harus mampu mempengaruhi dinamika global secara positif.

Ia menilai, sentralitas ASEAN mulai tergerus dengan munculnya perhimpunan seperti AUKUS, BRICS, dan Quad, yang dinilai semakin meminggirkan peran ASEAN.

"Kapasitas ASEAN bukan hanya menjaga sentralitas, tetapi juga memperkaya dan memberikan dampak positif di kawasan. Kita tidak boleh membiarkan ASEAN menjadi sekadar penyelenggara acara tahunan tanpa hasil yang konkret," tegas Fahd A Rafiq.

Ia juga menambahkan bahwa forum-forum seperti ASEAN Plus Three, East Asia Summit, dan ASEAN Regional Forum harus dioptimalkan untuk memperkuat pengaruh ASEAN di Asia Tenggara dan dunia.

Fahd menilai Presiden Prabowo Subianto memiliki kapasitas untuk membawa perubahan besar di ASEAN. Prabowo, dengan insting internasionalisme yang tinggi, dipandang mampu memahami bahwa politik domestik dan internasional saling berkaitan.

Baca Juga : Fahd A Rafiq Apresiasi Kinerja Kabinet Merah Putih dan Pandangannya Soal Geopolitik Global serta Peran Indonesia

"Presiden Prabowo memahami bahwa tujuan nasional hanya bisa dicapai jika lingkungan internasional kondusif. Ini bukan tentang memilih antara konsentrasi dalam negeri atau luar negeri, tetapi bagaimana keduanya dapat berjalan seiring," papar Fahd.

Ia juga mengingatkan bahwa di tengah dinamika geopolitik global yang semakin kompleks, Indonesia harus mengambil langkah berani untuk menjadi penjembatan antara kepentingan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok.

Fahd menggarisbawahi pentingnya diplomasi perdamaian di tengah besarnya anggaran pertahanan dunia. Ia menyoroti bahwa dana global untuk pertahanan mencapai USD 2,75 triliun, jauh melampaui anggaran untuk diplomasi multilateral seperti PBB yang hanya USD 4 miliar per tahun.

"Kita harus seagresif mungkin mempersiapkan diri untuk 'peperangan di bidang perdamaian'. Dunia membutuhkan lebih banyak peacemakers untuk meredakan konflik dan mendorong stabilitas," tegasnya.

Dalam sepuluh tahun terakhir, kompleksitas arsitektur geopolitik Asia Tenggara meningkat dengan munculnya blok-blok baru. Menurut Fahd, ASEAN harus mampu menyinergikan peranannya dengan dinamika tersebut tanpa kehilangan sentralitasnya.

"Jika ASEAN gagal mengoptimalkan forum-forum yang ada, seperti East Asia Summit dan ARF, maka sentralitas ASEAN akan semakin melemah. Indonesia harus berperan sebagai penggerak untuk mengembalikan marwah ASEAN sebagai pemimpin Asia Tenggara," tutup Fahd A Rafiq.

Fahd A Rafiq menyerukan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil langkah strategis guna mengembalikan marwah ASEAN.

Kepemimpinan yang kuat, diplomasi perdamaian, dan optimalisasi forum-forum ASEAN menjadi kunci agar Asia Tenggara kembali menjadi kawasan yang dihormati di panggung global.

Baca Juga : Fahd A Rafiq Dukung Penuh Apabila Pemerintah Buat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)