Rangkaian Hari Raya Nyepi dan Larangannya!
Umat Hindu di Bali dan seluruh Indonesia memperingati Hari Raya Nyepi 2023. Terdapat beberapa rangkaian dan larangan Hari Raya Nyepi. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Hari Raya Nyepi merupakan perayaan penting bagi umat Hindu di Bali dan seluruh Indonesia. Selain menjadi hari libur nasional, Nyepi juga menjadi acara penting yang harus dirayakan oleh umat Hindu.
Dalam perayaan ini, umat Hindu melaksanakan berbagai upacara dan adat istiadat sebagai ungkapan syukur dan penghormatan kepada para leluhur serta Tuhan. Rangkaian Hari Raya Nyepi terdiri dari beberapa tahapan upacara yang dimulai dari beberapa hari sebelum Nyepi hingga setelah Hari Raya Nyepi.
Wajib diketahui bahwa Nyepi juga dikenal sebagai Tahun Baru Saka, dimana umat Hindu merayakan tahun baru menurut kalender Hindu.
Untuk tahun ini, Hari Raya Nyepi 2023 jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023 atau Tahun Baru Saka 1945. Saat Nyepi, ada perayaan yang dilakukan secara unik dan menarik. Yuk simak rangkaian Hari Raya Nyepi yang dilakukan dengan beragam keunikan, fakta - fakta menarik hingga larangan saat memasuki Nyepi yang Bapera News rangkum untuk kamu.
Rangkaian Hari Raya Nyepi :
1. Upacara Melasti
Upacara Melasti dilaksanakan tiga atau empat hari sebelum Hari Raya Nyepi. Pelaksanaan upacara Melasti dilaksanakan di pantai atau di sumber mata air yang dianggap suci.
Upacara Melasti dilaksanakan pada hari yang ditentukan oleh masing-masing desa. Melasti bertujuan untuk membersihkan diri dan seluruh benda-benda suci yang digunakan dalam upacara-upacara keagamaan di Bali.
2. Upacara Tawur Agung Kesanga
Upacara Tawur Agung Kesanga dilakukan pada malam sebelum Nyepi dan biasanya diikuti oleh seluruh warga desa. Dalam upacara ini, umat Hindu mempersembahkan sesajen dan berdoa kepada para leluhur serta Tuhan.
Upacara Tawur Agung Kesanga dilaksanakan untuk menghormati Dewa Siwa dan para dewa lainnya. Selama upacara berlangsung, umat Hindu mengorbankan hewan seperti kerbau atau babi sebagai tanda penghormatan.
3. Upacara Pengurupukan
Upacara Pengurupukan dilaksanakan pada malam sebelum Hari Raya Nyepi. Pada upacara ini, masyarakat Bali membuat ogoh-ogoh yang merupakan patung besar terbuat dari kayu dan kertas.
Ogoh-ogoh tersebut kemudian diparadekan di jalan-jalan utama sebelum akhirnya dibakar sebagai simbol pengusiran roh jahat.
4. Hari Raya Nyepi
Hari Raya Nyepi merupakan hari di mana umat Hindu di Bali merayakan hari raya yang paling sakral dalam kalender Saka.
Pada Nyepi, umat Hindu di Bali melakukan Puja Trisandya, yaitu sebuah upacara suci yang dilakukan di pura atau kuil. Puja Trisandya dimaksudkan untuk memberikan penghormatan kepada para dewa dan memohon berkah serta keselamatan bagi seluruh umat manusia.
Saat Nyepi, seluruh aktivitas di Bali dihentikan, termasuk transportasi umum, toko-toko, restoran, serta bandara dan pelabuhan. Bahkan, seluruh warga Bali diminta untuk tinggal di dalam rumah dan mematikan semua lampu dan listrik.
Seluruh warga Bali menjalankan Catur Brata Penyepian dengan empat larangan yang harus dipatuhi selama 24 jam meliputi, tidak boleh melakukan aktivitas apapun, tidak boleh menyalakan api, tidak boleh bepergian, dan tidak boleh melakukan hiburan. Hal ini dilakukan agar Bali dapat memperoleh keseimbangan alam semesta.
Catur Brata
Selama empat hari sebelum Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Bali melaksanakan sebuah ritual yang disebut dengan Catur Brata.
Catur Brata merupakan ajaran dasar dalam Hinduisme yang mengajarkan aturan moral dan harus diikuti oleh setiap orang Hindu dalam kehidupannya. Ritual tersebut dimaksudkan sebagai persiapan dalam menyambut Nyepi. Catur Brata terdiri dari empat kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Hindu. Berikut empat kewajiban melaksanakan Catur Brata.
4 Kewajiban Melaksanakan Catur Brata :
- Amati Geni: Menahan diri dari keinginan duniawi, seperti merokok, minum alkohol, atau melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama Hindu.
- Amati Karya: Menahan diri dari pekerjaan yang tidak penting selama empat hari sebelum Hari Raya Nyepi.
- Amati Lelunganan: Menahan diri dari keinginan untuk melakukan perjalanan jauh atau mengadakan liburan selama empat hari sebelum Nyepi.
- Amati Lelanguan: Menahan diri dari makan dan minum yang berlebihan dan membatasi waktu makan selama empat hari sebelum Nyepi.
5. Ngembak Geni
Ngembak Geni dilaksanakan pada hari setelah Nyepi. Pada hari ini, umat Hindu di Bali melakukan ziarah ke keluarga, kerabat, dan tetangga untuk meminta maaf atas segala kesalahan yang telah dilakukan selama setahun.
Fakta Menarik Tentang Rangkaian Hari Raya Nyepi
Hari Raya Nyepi memiliki berbagai fakta menarik yang patut diketahui. Berikut fakta menarik saat rangkaian Nyepi.
Fakta - Fakta Menarik Saat Rangkaian Hari Raya Nyepi :
- Hari Raya Nyepi merupakan hari libur nasional di Indonesia, khususnya di Bali.
- Selama Nyepi, Bali menjadi sangat sepi karena tidak ada aktivitas di luar rumah.
- Penerbangan dan aktivitas di pelabuhan juga dihentikan selama Hari Nyepi.
- Beberapa tempat wisata di Bali juga ditutup selama Nyepi.
- Di hari sebelum Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali melakukan ritual Bhuta Yajna dengan membakar patung-patung raksasa dari bambu dan kertas yang disebut ogoh-ogoh.
- Selama Nyepi, masyarakat Bali juga melakukan puasa, bermeditasi, dan membatasi aktivitas fisik.
- Setelah Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali melakukan ritual Omed-omedan yang merupakan tradisi bermain air di jalan raya.
Fakta Menarik Tentang Rangkaian Hari Raya Nyepi di Bali
Nyepi memiliki banyak tradisi dan keunikan yang khas di Bali, berikut fakta-fakta menarik yang harus kamu ketahui rangkaian Nyepi di Bali, Indonesia.
Fakta - Fakta Menarik Saat Rangkaian Hari Raya Nyepi di Bali :
- Sebelum Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali melakukan upacara Melasti dengan membawa pusaka dari pura ke laut untuk membersihkannya.
- Upacara Tawur Agung Kesanga dilakukan untuk memberikan persembahan kepada dewa-dewa agar terhindar dari bencana alam dan marabahaya.
- Pada malam sebelum Hari Nyepi, masyarakat Bali melakukan upacara Pengurupukan dengan membakar ogoh-ogoh sebagai simbol kejahatan dan kesalahan manusia.
- Pada Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali menjalankan Catur Brata sebagai bentuk puasa dan introspeksi diri.
- Selama Nyepi, masyarakat Bali tidak diperbolehkan menyalakan api, termasuk listrik dan lampu di rumah.
- Pada hari setelah Hari Nyepi, masyarakat Bali melakukan tradisi Ngembak Geni dengan saling memaafkan dan mempererat hubungan.
- Sebelum Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali juga melakukan tradisi Omed-omedan yang merupakan permainan air dan kebersamaan di jalan raya.
Dengan segala tradisi dan keunikan yang dimilikinya, Nyepi merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat Hindu di Bali dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengenal budaya dan tradisi Bali secara lebih dalam.
Larangan Hari Raya Nyepi Bagi Wisatawan yang Berkunjung Ke Bali
Nyepi adalah hari raya yang sangat dihormati oleh masyarakat Bali, dan selama hari raya ini ada beberapa larangan yang harus diikuti oleh semua orang, termasuk wisatawan yang berkunjung ke Bali. Berikut larangan Hari Raya Nyepi untuk wisatawan dan warga.
Larangan Hari Raya Nyepi Bagi Wisatawan dan Warga :
- Tidak boleh bekerja atau melakukan aktivitas bisnis selama 24 jam pada hari Nyepi.
- Tidak boleh menyalakan api atau listrik. Oleh karena itu, lampu di luar rumah harus dimatikan, dan peralatan elektronik harus dimatikan.
- Tidak boleh bepergian, baik dengan kendaraan pribadi maupun umum. Sebagian besar jalan di Bali ditutup selama Hari Raya Nyepi.
- Tidak boleh memasak atau makan makanan yang berbau sedap selama 24 jam.
Selain larangan di atas, ada beberapa larangan lebih spesifik yang dilakukan oleh umat Hindu selama Hari Raya Nyepi.
Larangan Bagi Umat Hindu dalam Menjalani Rangkaian Nyepi
Selain larangan umum yang harus diikuti oleh semua orang, umat Hindu di Bali juga memiliki beberapa larangan spesifik selama Hari Nyepi. Beberapa larangan - larangan bagi umat Hindu saat menjalani ibadah Nyepi.
Larangan Bagi Umat Hindu Saat Menjalani Ibadah Nyepi:
- Tidak boleh membuang sampah di mana-mana selama Hari Raya Nyepi. Sampah harus disimpan di dalam rumah dan dibuang setelah Nyepi.
- Tidak boleh membunyikan alat musik atau suara yang mengganggu ketenangan selama Hari Nyepi.
- Tidak boleh menggunakan ponsel atau peralatan elektronik lainnya selama Hari Raya Nyepi.
- Tidak boleh menginjak tanah, mengambil bunga atau daun, atau melakukan tindakan yang merusak alam selama Nyepi.
Larangan-larangan ini sangat dihormati oleh umat Hindu di Bali, dan diharapkan agar semua orang menghormati tradisi dan adat istiadat selama Nyepi.
Dengan demikian, Hari Raya Nyepi tidak hanya merupakan hari raya yang penuh dengan makna religius bagi masyarakat Hindu, tetapi juga sarat dengan kearifan lokal yang patut untuk dipelajari dan dihargai oleh semua orang.