Pria di Jepang Ditangkap Polisi Usai Tendang Kelinci hingga Tewas

Pria Jepang ditangkap setelah diduga menendang kelinci hingga tewas di Pulau Okunoshima, tempat kematian 77 kelinci yang sedang diselidiki.

Pria di Jepang Ditangkap Polisi Usai Tendang Kelinci hingga Tewas
Pria di Jepang Ditangkap Polisi Usai Tendang Kelinci hingga Tewas. Gambar : Ilustrasi Canva

BaperaNews - Seorang pria di Jepang bernama Riku Hotta ditangkap pihak berwenang setelah diduga menendang seekor kelinci hingga tewas. 

Penangkapan tersebut dilakukan pada Kamis (23/1) di tengah penyelidikan polisi terkait kematian lebih dari 70 kelinci di Pulau Okunoshima, sebuah lokasi yang dikenal dengan populasi kelinci liar yang besar.

Menurut laporan Straits Times, pria berusia 25 tahun tersebut kini sedang diperiksa lebih lanjut untuk menentukan keterlibatannya dalam kasus penemuan 77 bangkai kelinci di pulau tersebut sejak akhir November 2024.

Penyelidikan ini dilakukan oleh pihak kepolisian dan Kementerian Lingkungan Jepang, yang masih mencari tahu penyebab kematian puluhan kelinci tersebut.

"Penyebab kematian kelinci bisa berasal dari penyakit menular, cuaca dingin, atau faktor yang melibatkan manusia. Namun, hingga saat ini, belum ada kesimpulan yang pasti," ujar perwakilan dari Kementerian Lingkungan Jepang pada Selasa (21/4).

Pulau Okunoshima, yang terletak di Laut Pedalaman Seto, Prefektur Hiroshima, merupakan destinasi wisata populer karena keberadaan kawanan kelinci liar yang hidup bebas di sana.

Pulau ini juga memiliki sejarah kelam sebagai lokasi pabrik gas beracun saat Perang Dunia II. 

Kini, pulau tersebut menjadi rumah bagi museum sejarah dan populasi kelinci yang menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Keunikan Pulau Okunoshima terletak pada kehidupan bebas kawanan kelinci di sana, yang tidak menghadapi ancaman predator alami.

Selain itu, pihak pengelola pulau melarang masuknya hewan seperti kucing dan anjing untuk menjaga kelestarian populasi kelinci. 

Baca Juga : Kucing Ditendang Hingga Mati oleh Pria di Cianjur, Picu Kemarahan Netizen

Wisatawan yang berkunjung sering kali membawa makanan untuk memberi makan kelinci, sehingga interaksi antara manusia dan hewan ini menjadi pengalaman menarik bagi banyak orang.

Asal usul populasi kelinci di Pulau Okunoshima memiliki beberapa versi cerita. Salah satunya menyebut bahwa kelinci-kelinci ini berasal dari delapan ekor yang dilepaskan oleh anak-anak sekolah pada tahun 1971.

Versi lain menyebutkan bahwa kelinci-kelinci tersebut merupakan keturunan dari hewan yang digunakan sebagai subjek uji coba selama era Perang Dunia II dan dilepaskan setelah perang berakhir.

Namun, kasus penemuan puluhan bangkai kelinci sejak akhir tahun lalu telah mengundang perhatian luas. Kementerian Lingkungan Jepang bersama dengan pihak kepolisian terus bekerja untuk mengungkap penyebab kematian tersebut.

Jika terbukti bahwa tindakan manusia, termasuk perbuatan Riku Hotta, menjadi faktor penyebabnya, maka pelaku dapat dikenai hukuman sesuai dengan undang-undang perlindungan hewan yang berlaku di Jepang.

Pulau Okunoshima sendiri merupakan lokasi yang diakses dengan kapal feri dari kota Takehara, dan sering kali disebut sebagai “Pulau Kelinci” oleh para wisatawan.

Dengan populasi kelinci yang melimpah dan pemandangan alam yang indah, pulau ini menjadi salah satu destinasi unik yang menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.

Baca Juga : Pria Tega Tembak Kucing Pakai Senapan Angin hingga Mati di Kelapa Gading