Ponpes Di Sragen Keluarkan Pelaku Yang Aniaya Santri Hingga Tewas

Manajemen Pusat Ponpes Ta’mirul Islam di Sragen menyampaikan bahwa pelaku yang telah menganiaya santri DWW (15) hingga tewas kini telah dikeluarkan.

Ponpes Di Sragen Keluarkan Pelaku Yang Aniaya Santri Hingga Tewas
Ilustrasi Foto Ponpes di Sragen keluarkan pelaku yang aniaya Santri hingga tewas. Gambar : ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

BaperaNews - Manajemen Pusat Ponpes Ta’mirul Islam meminta maaf pada keluarga korban dan masyarakat atas tewasnya santri DWW (15) usai dianiaya seniornya. Almarhum DWW ialah santri Ponpes Ta’mirul Islam cabang Masaran, Sragen, Jateng. Adapun pelakunya ialah senior korban, MNHR (16).

Kronologi Kejadian Tewasnya Santri Sragen yang Tewas Dianiaya Senior

Kasus bermula ketika DWW dianggap lalai menjalankan tugas piket, pelaku memukul korban, lalu korban tersungkur usai dipukul. Kasi Humas Polres Sragen Iptu Pujiantoro menjelaskan, pelaku memukul korban hingga korban jatuh tersungkur ke lantai. Korban meninggal dunia ketika dalam perjalanan dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Sragen.

Santri Sragen tersebut sempat dibawa ke Klinik, namun dalam perjalanan korban meninggal dunia. Peristiwa terjadi pada Sabtu (19/11) pukul 22.45 WIB. Pelaku memberi hukuman kekerasan kepada korban. Ada tiga atau empat anak yang dipukul pelaku, yang lain tidak berakibat fatal, sedangkan korban memiliki asma, sehingga ketika dipukul ambruk, sesak nafas.

Baca Juga : Keluar Ponpes Diam-Diam, Santri Tewas Usai Dihukum Berendam Di Kolam Ikan

Pelaku Diberi Sanksi

Salah satu sesepuh Ponpes Ta’mirul Islam, Muhammad Wazir menyatakan pihaknya telah memberi sanksi kepada tiga santri Sragen yang terlibat dalam penganiayaan tersebut, termasuk MNHR yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Sragen.

“Ada tiga anak, itu kita lihat berdasarkan tingkat kesalahannya, yang satu kita kembalikan kepada orang tua, kita keluarkan. Mereka wajib lapor” ujarnya pada Rabu (23/11).

Sedangkan dua santri Sragen lainnya menjalani karantina di Ponpes. “Kita karantina supaya anak lainnya tidak marah, dua anak ini yang ikut menyidang. Keterlibatannya juga akan kita buka lebih lanjut” terangnya.

Organisasi Santri Dibekukan

Pelaku ialah pengurus organisasi santri Ponpes Ta'mirul Islam yang bertugas untuk memastikan semua santri mengikuti aturan di Ponpes, termasuk memberi hukuman pada santri yang lalai dalam menjalankan tugas piket. Organisasi bernama OSTI (Organisasi Santri Ta’mirul Islam), anggotanya santri senior.

OSTI kini dibekukan dan dievaluasi sebagai antisipasi agar kasus penganiayaan tidak kembali terjadi. “Dalam waktu dekat kita bekukan, mereka juga harus ikut tanggung jawab. Jadi sekarang ustadnya yang mengawasi secara langsung” tegasnya.

Wazir juga menegaskan pihak Ponpes Ta’mirul Islam tidak menjalankan hukuman fisik di lingkungan Ponpes, seluruh warga Ponpes untuk menghindari semua bentuk tindak kekerasan.

“Ada hukuman untuk yang melanggar, tapi tidak dalam bentuk fisik, biasanya kita suruh menghafal, membersihkan WC” pungkasnya.

Baca Juga : Santri Dibakar Senior Saat Tidur Usai Tolak Kumpulkan HP