PLTS Terapung Cirata Berdaya Mampu Suplai Listrik 50 Ribu Rumah Tangga!
Indonesia mencatat sejarah dengan meresmikan PLTS Terapung Cirata, terbesar di Asia Tenggara. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Indonesia mencatat sejarah dengan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, yang disebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.
Presiden Joko Widodo mengumumkan resmi pembangunan ini pada Kamis, (9/11), dan mengklaim bahwa PLTS Terapung Cirata mampu menyuplai kebutuhan listrik untuk 50 ribu rumah tangga.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa PLTS Terapung Cirata bukan hanya menjadi solusi untuk kebutuhan listrik, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca yang memengaruhi perubahan iklim.
Darmawan menekankan bahwa proyek ini tidak hanya menyediakan listrik bersih, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
PLTS Terapung Cirata memiliki daya sebesar 192 Megawatt peak (MWP) dan terletak di atas Waduk Cirata, Bandung Barat, Jawa Barat, dengan luas area mencapai 200 hektar. Terdiri dari 13 pulau panel surya dengan lebih dari 340 ribu panel surya, PLTS ini mampu memproduksi 245 gigawatt hour per tahun, serta mereduksi 214 ribu ton CO2 per tahun.
Baca Juga: Ditunjuk Jokowi, Kini Mahfud MD Jadi PLT Menkominfo Usai Johnny Plate Tersangka
Darmawan menjelaskan bahwa daya yang dihasilkan oleh PLTS Terapung Cirata akan disalurkan ke gardu induk dengan kapasitas listrik sebesar 20.000 volt yang dapat ditingkatkan hingga 150.000 volt saat masuk ke transmisi Jawa-Bali-Madura.
Ini berarti listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga, dan diperkirakan dapat menyuplai listrik untuk 50.000 rumah tangga.
Pentingnya proyek ini juga terlihat dari kolaborasi internasional antara PLN Nusantara Power dan perusahaan pengembang energi bersih dari Uni Emirat Arab, Masdar.
Presiden Jokowi menyatakan keberhasilan proyek ini sebagai bukti bahwa Indonesia mampu berkolaborasi dengan dunia global dalam mengatasi tantangan perubahan iklim.
Sebagai upaya untuk terus berkontribusi pada energi bersih, PLN berencana untuk terus mengembangkan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.
Darmawan menekankan bahwa dengan potensi energi bersih mencapai 360 Gigawatt (GW), PLN membuka peluang kerja sama investasi untuk pengembangan energi bersih di seluruh Indonesia, mendukung pencapaian target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.
Baca Juga: Satu Pekerja Meninggal Keracunan Gas Usai Kebocoran Di PLTP Dieng