PGI Imbau Hindari Open House dan Pengumpulan Umat Saat Natal

Ketua umum PGI (Persatuan Gereja Indonesia) Gomar Gultom menghimbau seluruh gereja dan umat kristiani untuk menghindari open house dan pengumpulan umat saat perayaan natal. Berikut informasinya

PGI Imbau Hindari Open House dan Pengumpulan Umat Saat Natal
Ketua Umum PGI Gumar Gultom. Gambar : Ist

BaperaNews - PGI (Persatuan Gereja Indonesia) menghimbau seluruh gereja dan para umat kristiani Indonesia untuk menghindari open house dan pengumpulan umat saat hari raya Natal Desember 2021 serta tahun baru 2022 mendatang. Hal ini untuk mencegah penularan dan penyebaran virus covid-19 yang jelas wajib tetap diwaspadai.

“Terkait pencegahan penyebaran covid-19, perayaan di rumah dalam acara seperti open house dan sejenisnya dan mengumpulkan umat bersama-sama atau secara ragawi sebaiknya dihindari” kata Gomar Gultom, Ketua Umum PGI Senin, 22/11/2021.

Gomar meminta perayaan Natal Desember 2021 ini cukup dirayakan dengan sederhana dan aman, yang penting adalah memahami makna dan mensyukuri keindahan di dalamnya.

Imbauan tersebut telah tertulis secara resmi dalam catatan Majelis Pekerja Harian PGI No. 296/PGI-XVII/2021 yang ditandatangani oleh Gomar Gultom Ketua Umum PGI serta Jacklevyn F. Sekretaris Umum PGI.

Gomar mengingatkan umat kristiani untuk mematuhi aturan pemerintah terkait PPKM Level-3 serentak se Indonesia di Natal dan tahun baru serta mengikuti kebijakan yang dibuat pemerintah. Dia berharap pihak gereja bisa memberi pemahaman pada jemaatnya bahwa keluarga ialah palungan untuk kelahiran Yesus, sehingga Natal cukup dirayakan sederhana bersama keluarga inti pada persekutuan keluarga, tak perlu mengadakan perkumpulan terlebih yang mengundang banyak kerumunan.

“Marilah semua umat kristiani Indonesia untuk senantiasa menjadi teladan bagi satu sama lain terutama dalam hal penerapan protokol kesehatan baik saat ibadah maupun aktivitas harian seperti rutin mencuci tangan, memakai masker, menjauhi kerumunan, menjaga jrak, mengurangi bepergian yang tidak perlu, serta senantiasa menjalankan gaya hidup sehat” kata Gomar.

“Jangan lupa untuk berempati pada saudara kita di bangsa ini yang mungkin sedang mengalami kesusahan baik itu bencana, ketidakadilan, diskriminasi, atau kemiskinan, yang lebih penting ialah memaknai Natal yang suci dengan membantu saudara kita satu bangsa” lanjutnya.

“Berkat yang kita terima dari Tuhan jadikan bentuk syukur di masa adven dan bagikan kebahagiaan dengan membagi kepada saudara kita lainnya yang sedang membutuhkan bantuan dan perhatian untuk mengurangi kesusahan atau bebannya, dengan demikian kita benar-benar bisa mendapatkan makna Natal yang indah dan damai bagi semua” tutup Gomar.