Pertalite Batasi Pembelian 20 Liter Perhari Untuk Mobil
Pemerintah menerapkan pembatasan pembelian pertalite untuk berbagai jenis kendaraan hingga 20 liter dan menguji coba kebijakan ini di beberapa daerah.
BaperaNews - Pembatasan pembelian bahan bakar minyak pertalite untuk berbagai jenis kendaraan kini mulai diterapkan di berbagai daerah. BBM bersubsidi tersebut hanya boleh dibeli maksimal 20 liter oleh mobil.
“Jadi konsumen masih bisa belu memakai nopol yang belum terdaftar sebanyak 20 liter” tutur Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman pada Rabu (10/5).
Konsumen yang ingin membeli pertalite lebih dari 20 liter harus memakai barcode MyPertamina. Uji coba pembatasan pembelian pertalite telah diterapkan di 41 kabupaten Indonesia dengan rincian 23 kabupaten di Aceh, 10 kabupaten di Bengkulu, 7 kabupaten di Bangka Belitung, dan di Mimika.
Uji coba pembatasan pembelian pertalite akan terus diperluas ke berbagai daerah lain. “Di daerah lain juga sudah mulai ada pendaftaran subsidi tepat untuk pertalite” imbuhnya.
Baca Juga : Catat! Hanya 5 Konsumen ini yang Diizinkan Beli Pertalite
Masyarakat Diarahkan Daftar MyPertamina
Corporate Secretary Pertamina Irto Ginting menyebut nantinya konsumen harus tunjukkan QR Code ketika hendak membeli Pertalite. QR Code ini bisa dicetak di kertas, ditunjukkan dari HP, atau dengan media lainnya.
“Jadi tidak harus dicetak di kartu, boleh disimpan di HP atau diprint di kertas dan media lainnya” jelas Irto.
Adapun pengaturan pembatasan pembelian pertalite maksimal 20 liter ini berlaku untuk kendaraan roda empat atau lebih yakni mobil.
“Bagi yang belum punya QR Code kita arahkan untuk segera mendaftar ke MyPertamina. Prosesnya tidak lama, yang bersangkutan juga masih bisa beli BBM subsidi pertalite” pungkasnya.
Target Agar Pertalite Tepat Sasaran
Pengaturan pembatasan pembelian pertalite secara menyeluruh masih menunggu revisi Perpres 191/2014 soal Pendistribusian dan Harga Eceran BBM Bersubsidi agar subsidi BBM lebih tepat sasaran.
Diketahui BBM subsidi seperti solar dan pertalite seharusnya diperuntukkan bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah hingga masyarakat miskin untuk membantu keberlangsungan ekonomi mereka.
Namun pada kenyataannya di lapangan tidak sedikit masyarakat dengan kondisi ekonomi baik atau tergolong kaya ikut membeli BBM subsidi. Hal serupa juga terjadi pada gas e=LPG 3 kg yang banyak dibeli masyarakat berkecukupan.
Sebab itu pemerintah terus lakukan langkah agar BBM subsidi bisa tepat sasaran, bisa dinikmati oleh mereka yang berhak. Pembatasan pembelian pertalite akan dilakukan secara bertahap di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga : Catat! Mobil yang Tak Boleh Isi Pertalite