Peneliti Ungkap Keringat Manusia Bisa Dijadikan Obat Penyakit Lyme

Penelitian terbaru potensi keringat manusia sebagai obat untuk penyakit Lyme. Simak Berita Selengkapnya!

Peneliti Ungkap Keringat Manusia Bisa Dijadikan Obat Penyakit Lyme
Peneliti Ungkap Keringat Manusia Bisa Dijadikan Obat Penyakit Lyme. Gambar: Ilustrasi Canva

BaperaNews - Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature Communications telah mengungkap potensi keringat manusia sebagai obat untuk penyakit Lyme, infeksi bakteri yang disebabkan oleh gigitan kutu. 

Para ilmuwan menemukan bahwa protein unik di keringat manusia dapat memainkan peran penting dalam melawan penyakit ini.

Para ilmuwan melakukan penelusuran genetik manusia untuk mencari tahu hubungan antara gen tertentu dengan risiko penyakit Lyme. 

Mereka menemukan bahwa terdapat tiga gen yang terkait dengan risiko infeksi yang lebih tinggi, di antaranya adalah gen yang mengkodekan sejenis protein yang ditemukan di kulit dan keringat. Gen ini tampaknya dapat mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap penyakit Lyme.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa versi standar dan non-varian dari gen tersebut dapat mencegah pertumbuhan bakteri penyebab penyakit Lyme, setidaknya pada percobaan yang dilakukan pada tikus. 

Sekitar 60 persen orang diperkirakan membawa versi standar gen tersebut.

Michal Tal, ilmuwan utama di Massachusetts Institute of Technology (MIT), menggambarkan penelitian ini sebagai langkah baru dalam memahami penyakit Lyme

Mereka menemukan bahwa protein yang disebut secretoglobin family 1D member 2 (SCGB1D2), yang ditemukan di kelenjar keringat, dapat mempengaruhi risiko terkena penyakit Lyme.

Baca Juga : Peneliti Ungkap Peminum Kopi Hitam Berpotensi jadi Psikopat

Penelitian ini melibatkan kolaborasi antara dua kelompok peneliti yang menggunakan data dari proyek FinnGen dan Estonian Biobank, yang berisi informasi genetik dari ribuan orang.

Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan versi mutan SCGB1D2 lebih mungkin didiagnosis menderita penyakit Lyme.

Percobaan laboratorium juga menunjukkan bahwa protein keringat versi standar dapat mencegah pertumbuhan bakteri penyebab penyakit Lyme pada tikus. 

Temuan ini memberikan wawasan baru bagi para ilmuwan tentang bagaimana keringat manusia dapat menjadi sumber potensial untuk pengembangan obat penyakit Lyme.

Penemuan tersebut dianggap memiliki potensi besar untuk meningkatkan pemahaman tentang penyakit Lyme dan mengatasi masalah kesehatan jangka panjang yang dapat terjadi pada sebagian kecil penderita. 

Namun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan mengembangkan aplikasi klinisnya.

Baca Juga : Ilmuwan China Temukan Mikroplastik dalam Jaringan Jantung Manusia