Pemerintah Targetkan Akses Bioskop Merata hingga ke Daerah Terpencil

Pemerintah targetkan akses bioskop merata hingga daerah terpencil di Indonesia untuk pemerataan hiburan dan edukasi, dorong kemajuan industri film nasional.

Pemerintah Targetkan Akses Bioskop Merata hingga ke Daerah Terpencil
Pemerintah Targetkan Akses Bioskop Merata hingga ke Daerah Terpencil. Gambar : smol.id

BaperaNews - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan berencana memperluas akses bioskop hingga ke daerah-daerah terpencil, guna memastikan pemerataan sarana hiburan dan edukasi bagi seluruh masyarakat. 

Hal ini diungkapkan Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam pertemuan dengan insan perfilman di Jakarta pada Senin (3/10), sebagai bagian dari upaya mendorong perkembangan industri film nasional yang berkelanjutan. 

Menurutnya, saat ini jumlah layar bioskop di Indonesia masih sangat terbatas dan terkonsentrasi di wilayah perkotaan, terutama di Pulau Jawa.

Fadli Zon menjelaskan bahwa minimnya jumlah layar bioskop di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah penduduk dan luas wilayah negara.

Ia menyoroti kebutuhan akan akses lebih merata, sehingga masyarakat di daerah dapat menikmati film-film nasional tanpa harus bergantung pada sarana di kota besar. 

“Ini perlu ada solusi agar film-film Indonesia bisa disiarkan dan diakses dengan mudah oleh publik di seluruh wilayah Indonesia,” kata Fadli Zon.

Jumlah penonton bioskop Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan akan memecahkan rekor, dengan total penonton mencapai 66 juta hingga awal Oktober. Jumlah ini diprediksi meningkat menjadi lebih dari 70 juta hingga akhir tahun.

Berdasarkan data Badan Perfilman Indonesia, hingga Februari 2024, terdapat 517 lokasi bioskop dengan total 2.145 layar di 115 kabupaten dan kota. 

Angka ini mencerminkan bahwa masih ada kesenjangan besar mengingat Indonesia memiliki 349 kabupaten dan 91 kota menurut data Badan Pusat Statistik.

Baca Juga : Wanita yang Tertawakan Ibu-ibu yang Lihat Poster Film Bioskop Minta Maaf dan Berujung Dipecat

Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Noorca M Massardi pada 3 Oktober 2024 mengungkapkan bahwa secara keseluruhan sudah terdapat sekitar 800 gedung bioskop dengan sekitar 3.000 layar di Indonesia.

Namun, dengan jumlah tersebut, ketersediaan bioskop masih terkonsentrasi di kota-kota besar, belum merata ke wilayah-wilayah terpencil.

Menanggapi kondisi ini, Fadli Zon menegaskan bahwa pemerintah akan terus mencari solusi untuk mendukung pengembangan industri film nasional, termasuk upaya menambah jumlah layar bioskop di berbagai daerah.

Rencana ini kemungkinan akan melibatkan kerja sama dengan pemerintah daerah, baik kabupaten, kota, maupun provinsi, serta dukungan dari sektor swasta. 

"Penambahan layar akan kita cari jalannya, mungkin melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan korporasi,” ujarnya.

Langkah strategis lainnya yang akan diambil adalah menentukan prioritas utama dalam pengembangan industri film. Fadli Zon menyebutkan pentingnya memilih antara fokus pada pembangunan infrastruktur pendukung atau pada pertumbuhan pasar terlebih dahulu.

Pemerintah dan sektor swasta akan melakukan pemetaan untuk menentukan kebutuhan layar bioskop di berbagai daerah, sehingga pengembangan dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing wilayah.

Selain penambahan layar bioskop, pemerintah juga akan menggandeng pihak swasta dalam penyediaan fasilitas yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, tetapi juga edukasi bagi masyarakat.

Menurut Fadli, bioskop dapat menjadi medium yang baik untuk menyebarkan konten yang mendidik, terutama jika tersebar secara merata di seluruh wilayah. 

"Kami akan berkolaborasi dengan swasta untuk menyediakan sarana yang bisa berfungsi sebagai hiburan sekaligus edukasi bagi masyarakat," imbuhnya.

Baca Juga : Tak Tahu Malu, TikTokers Alwi Johan Makan Nasi Padang di Dalam Bioskop