Palestina Butuh Bantuan Indonesia, Fahd A Rafiq: Israel Ingin Belah Masjid Al Aqsa
Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq memberikan tanggapan tentang rencana Israel yang akan membuat undang-undang (UU) untuk membagi bagian Masjid Al Aqsa.
Bapera News - Ketua Umum DPP Bapera Fahd A Rafiq, memberi respon terkait atas rencana Israel yang akan membuat undang-undang (UU) untuk membagi bagian Masjid Al Aqsa. Negeri Yasser Arafat itu bahkan meminta dukungan dari Turki, Malaysia, Indonesia, dan Mesir untuk mencegah undang-undang tersebut diterapkan.
“Terkait persoalan ini Pemerintah Indonesia, agar medukung dan merespon saudara kita Palestina, karena Israel akan membuat undang-undang (UU) untuk membagi bagian Masjid Al Aqsa antara Muslim dan Yahudi”. Ucap Ketum DPP Bapera Fahd A Rafiq.
Perdana Menteri Palestina, Mohammed Shtayyeh, mengatakan langkah ini bisa memicu kemarahan besar di antara masyarakat Palestina. Shtayyeh juga memperingatkan langkah yang dilakukan Israel bisa memicu konsekuensi yang tidak dapat diprediksi, karena kesucian Masjid Al Aqsa bagi umat Islam.
Shtayyeh pun menyerukan tindakan dunia Arab, umat Muslim, dan masyarakat internasional agar dapat menjatuhkan sanksi bagi Israel, yang berpeluang memicu pelanggaran apa pun terhadap situs suci Islam itu.
Menurut Fahd A Rafiq, tindakan yang dilakukan Israel dapat memicu konsekuensi kemarahan masyarakat Muslim Palestina, Pemerintah dan Dunia harus beri dukungan kepada Palestina terkait Israel membuat UU tentang membagi bagian Masjid Al Aqsa, karena hal tersebut dapat memicu pelanggaran situs suci Islam itu.
“Ini merupakan hak masyarakat Palestina, terkait menentang campur tangan dan perubahan apa pun yang dilakukan otoritas Israel di dalam masjid Al Aqsa. Hal ini dapat memicu menimbulkan kemarahan masyarakat Muslim Palestina” Tutup Fahd Ar Rafiq.
Masyarakat Palestina sendiri khawatir bahwa rencana tersebut hanya merupakan awal dari proyek besar dan berbahaya yang akan mengubah konflik politik Palestina-Israel menjadi perang agama, yang menyebabkan meluasnya kekerasan di wilayah Palestina.
Penulis : Fachrul Nopendra