Motor Dinilai Jadi Penyumbang Polusi Terbesar di Indonesia
Berdasarkan data dari Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), sepeda motor ialah kendaraan yang menjadi penyumbang polusi udara terbesar di Indonesia.
BaperaNews - Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah sepeda motor yang besar. Di negeri ini, hampir tiap rumah punya sepeda motor, bahkan tak jarang tiap satu anggota keluarga punya satu motor. Motor jadi pilihan transportasi pribadi yang paling banyak dipakai karena harganya terjangkau.
Penjualan sepeda motor di Indonesia di tahun 2022 mencapai 5.221.740 unit, angka ini naik 3,2% dari tahun 2021 yang jumlahnya 5.057.516 unit. Saat ini dengan semakin menurunnya jumlah Covid-19, diprediksi penjualan sepeda motor akan makin naik, makin menjadi alat transportasi favorit di tanah air.
Hal ini memang berdampak baik pada industri sepeda motor, namun juga dampak buruknya tidak kalah sedikit. Sepeda motor ternyata menjadi penyumbang polusi terbesar di Indonesia. Padahal pemerintah Indonesia menetapkan target zero emission maksimal pada tahun 2060.
Indonesia masuk sebagai salah satu peserta yang tanda tangan Perjanjian Paris tentang target zero emission tersebut. Jika Indonesia tidak mencapai target zero emission, maka nama Indonesia di kancah global bisa tercoreng. Pemerintah saat ini berusaha untuk tingkatkan penetrasi sepeda motor listrik untuk mencapai target tersebut.
Sebagaimana diketahui, menurunkan jumlah sepeda motor fosil atau BBM ialah langkah yang berkontribusi besar untuk menurunkan polusi di Indonesia.
Baca Juga : Simple! Begini Cara Beli Motor Listrik Subsidi Lewat PLN Mobile
Sebab berdasarkan data Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), sepeda motor lah yang paling banyak menyumbang polusi di Indonesia, dibanding kendaraan lain seperti mobil atau bus.
Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin menyebut sepeda motor BBM ialah yang terbesar emisinya, hal ini sesuai dengan hasil perhitungan nasional tahun 2019. Emisi sepeda motor ada dua yakni pencemaran yang membuat udara kotor dan gas rumah kaca yang berdampak pada kesehatan dan pemanasan global.
Ahmad mengungkap gas rumah kaca inilah yang membuat badai, hujan berlebih, dan kering berlebih serta menciptakan bencana iklim. Jumlah pencemaran karena beban emisi di tahun 2019 mencapai 14.510.395,9 ton per tahun yang 60%nya berasal dari sepeda motor atau sebesar 9.982.769,16 ton per tahun.
“Memang sepeda motor ini penyumbang emisi terbesar dibanding kendaraan lain. Itu perhitungannya di seluruh Indonesia. Sepeda motor membuat pencemaran 69%, mobil 14%, truk 10%, dan bus 7%” pungkas Ahmad.
Untuk bisa mengatasi hal ini, mau tidak mau pemerintah harus berusaha lebih keras lagi untuk meningkatkan penjualan motor listrik atau konversi motor BBM ke listrik. Saat ini pemerintah telah memberi subsidi motor listrik, namun di jalanan yang masih populer dan banyak dipakai masih motor BBM.
Baca Juga : Setelah di Subsidi, Ada Harga Motor Listrik yang 3 Jt. Ini Daftarnya!