Motif Dua Sejoli Tenggak Racun di Tempat Wisata Kepahiang

Motif dua sejoli tenggak racun di tempat wisata Kepahiang adalah perselisihan dengan orang tua. Simak selengkapnya!

Motif Dua Sejoli Tenggak Racun di Tempat Wisata Kepahiang
Motif Dua Sejoli Tenggak Racun di Tempat Wisata Kepahiang. Gambar: TribunBengkulu.com/Dok. Panji Destama

BaperaNews -  Sebuah peristiwa tragis mengguncang Kepahiang, Bengkulu, pada Kamis, 31 Agustus 2023. Dua sejoli, Fitri (19) dari Pagar Gunung Kepahiang dan Rendi (19) dari Kota Padang Rejang Lebong, ditemukan dalam keadaan kritis setelah diduga tenggak racun. Kejadian ini mencengangkan banyak pihak karena kedua sejoli ini sebelumnya sedang merencanakan pernikahan yang akan datang.

Keduanya ditemukan dalam keadaan lemas di dekat tangga menuju air terjun oleh seorang warga yang kebetulan melintas di sekitar objek wisata tersebut. Berkat bantuan cepat dari warga, mereka segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepahiang untuk mendapatkan perawatan medis yang mendesak. Namun, pertanyaan yang muncul adalah apa yang mendorong dua sejoli muda ini untuk mengambil langkah nekat ini dan tenggak racun.

Kasus dua sejoli tenggak racun ini mencuri perhatian di seluruh Bengkulu dan bahkan di seluruh Indonesia. Penyelidikan oleh Polres Kepahiang tengah berlangsung untuk mengungkap motif sebenarnya di balik tindakan tragis ini. Hingga saat ini, polisi menduga bahwa permasalahan dengan orang tuanya mungkin menjadi pemicu dari insiden ini.

"Kalau motif sementara korban ada selisih paham dengan orang tuanya," kata Kapolres Kepahiang, Ipda Fredo Ramous.

Ia juga menambahkan bahwa kedua sejoli ini telah bertunangan beberapa hari sebelum kejadian tragis tersebut. Namun, motif pasti dari perbuatan mereka masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Menurutnya, ada kemungkinan kuat bahwa perselisihan dalam merencanakan pernikahan menjadi salah satu faktor yang mendorong mereka untuk mengambil tindakan ekstrem ini.

Orang tua Fitri, Sarim (42), yang dikonfirmasi mengenai insiden ini, mengungkapkan bahwa anaknya dan Rendi sudah bertunangan selama sekitar tiga hari sebelum tragedi ini terjadi. Mereka berencana untuk menikah dan bahkan sudah saling tukar cincin emas sebagai tanda komitmen mereka satu sama lain. Sarim juga menyebut bahwa pagi sebelum kejadian, anaknya pamit untuk pergi dengan Rendi ke Pasar Kepahiang. Semua tindakan mereka tampak seperti persiapan menuju kehidupan pernikahan yang bahagia.

Baca Juga : Tunangan Baru 3 Hari, 2 Sejoli Ini Tenggak Racun di Tempat Wisata Kepahiang

"Pamit pagi tadi minjam motor saya, mau belanja ke Pasar Kepahiang." ungkap Sarim.

Selain itu, ia menegaskan bahwa tidak ada masalah yang serius di antara pasangan ini dan mereka bahkan berencana untuk mencari pekerjaan di Kota Bengkulu sebagai langkah awal menuju pernikahan mereka. Namun, ada satu poin yang menarik perhatian: Rendi mengajak Fitri untuk pergi ke Kota Padang Kabupaten Rejang Lebong, namun Sarim menolak memberikan izin untuk pergi ke sana.

"Aku izinkan kalau ke Kota Bengkulu, karena mau kerja, orang cari duit tidak apa-apa. Kalau ke Kota Padang tidak saya izinkan karena baru bertunangan, nanti takut dibilang apa sama orang," kata Sarim.

Kendati demikian, Sarim juga menegaskan bahwa tidak ada permasalahan serius yang mereka hadapi dan tidak ada pertanda bahwa tragedi ini akan terjadi. Ini membuat banyak orang bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang mendorong dua sejoli yang tampak bahagia ini untuk mengambil tindakan ekstrem yang mengancam nyawa mereka.

Kepolisian masih aktif dalam penyelidikan kasus percobaan bunuh diri ini dan mencoba mengumpulkan lebih banyak informasi yang dapat membantu mengungkap motif di balik perbuatan tragis kedua sejoli ini. Kejadian ini juga menjadi pelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya mendukung hubungan yang sehat dan komunikasi yang baik, terutama dalam perencanaan pernikahan muda.

Kepahiang, Bengkulu, sejauh ini dikenal sebagai daerah yang damai dan indah dengan objek wisata alam yang menarik. Namun, tragedi ini mengingatkan kita bahwa masalah pribadi dan perasaan seseorang dapat mengarah pada tindakan yang tidak terduga. Semoga kasus ini segera terungkap motifnya dan menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan komunikasi dalam hubungan.

Baca Juga : Viral! Bentor di Makassar Tega Seret Anjing di Jalanan Aspal