Menteri PUPR Siapkan 231 Bendungan Guna Mengantisipasi Dampak La Nina

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono siapkan bendungan berjumlah 231 bendungan untuk mengatasi dampak dari cuaca ekstrem La Nina

Menteri PUPR Siapkan 231 Bendungan Guna Mengantisipasi Dampak La Nina
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Bendungan Ciawi di Bogor, Jawa Barat, Senin (20/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

BaperaNews - Basuki Hadimuljono selaku Menteri PUPR menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan sebanyak 231 bendungan untuk mengantisipasi dampak cuaca La Nina yang diprediksikan melanda pada akhir Oktober hingga Februari 2022.

Basuki melanjutkan bahwa PUPR telah mengosongkan sebanyak 205 bendungan dengan volume tampung 4,7 miliar meter kubik dengan membuka seluruh pintu pengeluaran. Adapun contohnya yaitu seperti pada bendungan Bili-bili di Sulawesi Selatan, bendungan Jatiluhur di Jawa Barat, dan juga bendungan Batutegi di Lampung.

Pada Rakornas BMKG 2021 yang digelar pada hari Jumat (29/10/2021) kemarin, Basuki menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk menghadapi badai La Nina 2021 ini. Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah mengaktifkan Satgas Penanggulangan Bencana di pusat untuk melakukan monitoring semua infrastruktur yang ada di Indonesia agar dapat mengetahui volume banjir yang bisa ditampung.

Kemudian ia juga menyampaikan siaga bendungan siap pakai sangatlah penting untuk menghadapi cuaca ekstrem. Contohnya seperti ketika terjadi banjir bandang di Kalimantan Selatan pada awal tahun lalu, ia mengaku bahwa bendungan Tapin di Kabupaten Tapin, Kalsel, berhasil menyelamatkan daerah tersebut dari banjir.

Basuki menyampaikan bahwa dari 13 Kabupaten/Kota, hanya 1 yang tidak banjir di Tapin karena bendungan Tapin baru saja selesai dibangun.

Kemudian, Basuki pun melanjutkan bahwa Kementerian PUPR juga telah menyiapkan 12 kolam retensi dan bendung gerak dengan volume tampung kolam sebesar 6,8 juta meter kubik dan bendung gerak dengan volume tampung 65 juta meter kubik.

Menurutnya, apabila terjadi banjir, air genangan dapat dimasukkan ke dalam kolam retensi dan apabila cuaca kering, air tersebut akan dikeluarkan secara perlahan.

Sementara itu, Basuki juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan 12 bendungan karet dengan volume tampung 7,3 juta meter kubik. Ia menambahkan bahwa caranya yaitu dengan mengempeskan bendung, contohnya bendung karet Tirtonadi di Solo.

Kemudian PUPR juga membuka tunnel atau terowongan pengendali banjir di Balai Indah Cisangkuy.

Terakhir, Basuki mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan operasi 192 unit pompa banjir yang memiliki kapasitas 263 meter kubik per detik jadi ada 263 ribu liter per detik dengan uji coba operasi dengan menyiapkan seluruh kebutuhan energi.