Mantan CEO Twitter Minta Maaf Usai Elon Musk Banyak PHK Karyawan
Jack Dorsey, Mantan CEO Twitter menyampaikan permohonan maaf dan merasa bertanggung jawab atas peraturan Elon Musk yang telah memecat (PHK) ribuan karyawan Twitter.
BaperaNews - Jack Dorsey, Mantan CEO Twitter sekaligus pendiri Twitter nampaknya geram usai Elon Musk sebagai pemilik baru memecat ribuan pegawai Twitter, Jack Dorsey menyampaikan permintaan maaf dan merasa bertanggung jawab.
Jack Dorsey mengetahui keadaan saat ini tak bisa di cegah, sebab Elon Musk sebagai pemilik baru Twitter punya kekuasaan tertinggi untuk mengambil keputusan, "Pekerja di Twitter baik dulu maupun saat ini merupakan orang yang kuat dan tangguh. (Saya percaya) Mereka akan selalu menemukan jalan tidak peduli betapa sulitnya saat ini" Tulis Jack Dorsey lewat akun Twitternya.
Jack Dorsey selaku Pendiri Twitter sadar bila keputusannya menjual Twitter malah membuat karyawannya menjadi korban PHK besar-besaran. Ia paham bila situasi PHK saat ini banyak yang membencinya.
“Saya menyadari banyak dari mereka yang marah kepada saya" Ungkap Jack Dorsey.
Jack Dorsey mengakui bila keputusan PHK massal ini disebabkan keputusan dirinya untuk menjual Twitter ke tangan Elon Musk. "Saya bertanggung jawab mengapa semua orang berada dalam situasi seperti ini. Saya menumbuhkan perusahaan terlalu cepat. aku minta maaf soal ini” tambahnya.
Baca Juga : Ingin Saingi TikTok, Elon Musk Siapkan Cuan Untuk Konten Kreator Di Twitter
Di akhir postingannya, Jack Dorsey mengakui rasa cintanya terhadap semua orang yang pernah bekerja di Twitter, meskipun ia tau bahwa keputusan PHK ini membuat dirinya dibenci mantan karyawannya. "Saya tak berharap itu menjadi timbal balik pada masa ini atau selamanya dan saya mengerti," ungkapnya
Seperti diketahui, Elon Musk membuat keputusan kontroversial dengan melakukan PHK pada setengah karyawannya yang berjumlah total sekitar 7500 orang. Keputusan ini dilakukan Elon Musk karena mengetahui perusahaannya merugi sekitar 4 Juta dollar AS /hari.
"Mengenai pengurangan (PHK) pekerja Twitter, malangnya tak ada pilihan ketika perusahaan merugi lebih dari US$4 juta/hari" Tulis Elon Musk pada Jumat (3/11) lalu.
Meski di PHK, Elon Musk mengakui keputusannya telah benar secara hukum dan bahkan menguntungkan karyawan, sebab ia memberikan 3 bulan pesangon yang artinya lebih banyak dari kewajiban secara hukum.
"Setiap pekerja yang keluar diberikan 3 bulan pesangon, nominal tersebut 50% lebih banyak dari yang diwajibkan secara hukum," ungkapnya.
Total kerugian yang disebut Elon Musk merupakan sebab dari mundurnya pengiklan besar di Twitter seperti Audi, General Motors, dan General Mils. Perusahaan besar banyak yang takut aplikasi Twitter bakal melindungi ujaran kebencian.
Baca Juga : Mantan CEO Twitter Jack Dorsey Buat Medsos Baru "Bluesky Social"