Mahasiswa ITB Ditemukan Tewas di Apartemen, Diduga Bunuh Diri
Mahasiswa ITB ditemukan tewas di apartemen Jatinangor, diduga bunuh diri dari lantai 27. Polisi selidiki motif kejadian tragis ini.
BaperaNews - Seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), berinisial JAA (18), ditemukan tewas di halaman sebuah apartemen di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Selasa (19/11).
Berdasarkan hasil penyelidikan awal pihak kepolisian, korban diduga melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari lantai 27 apartemen tersebut.
Kasatreskrim Polres Sumedang, AKP Uyun Saeful Uyun, menyampaikan bahwa hasil rekaman CCTV memperlihatkan aktivitas JAA beberapa jam sebelum ia ditemukan tewas.
Dari pantauan kamera, JAA terlihat berjalan di koridor apartemen sekitar pukul 03.00 WIB, lalu memasuki lift dan naik ke lantai tertinggi gedung, yaitu lantai 27. Setelah keluar dari lift, JAA tampak bergerak menuju jendela di lantai tersebut, dan tak lagi terlihat oleh CCTV.
"Dari rekaman CCTV, terlihat korban pada Selasa (19/11), sekitar jam 03.00 WIB keluar dari koridor C lantai 9, kemudian naik lift menuju lantai 27," kata Uyun.
"Setelah itu, korban menuju jendela di lantai 27 dan tidak lagi terpantau oleh kamera CCTV. Diduga kuat korban melompat dari jendela tersebut," tambahnya.
Jenazah JAA ditemukan di halaman apartemen dalam kondisi mengenaskan. Proses evakuasi dilakukan oleh pihak keamanan gedung dan petugas kepolisian setempat.
Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih di Kota Bandung untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hingga saat ini, penyebab pasti dari tindakan yang diduga sebagai bunuh diri ini masih dalam penyelidikan lebih mendalam oleh pihak berwenang.
JAA merupakan mahasiswa baru di ITB, tepatnya di Fakultas Teknik Lingkungan. Ia tercatat sebagai warga Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca Juga : Terjatuh dari Lantai 30, Wanita 23 Tahun Tewas di Apartemen Cisauk Tangerang
Peristiwa tragis mahasiswa ITB ini mengejutkan banyak pihak, termasuk keluarga, teman-teman, dan rekan-rekan sesama mahasiswa di kampus ITB. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai kondisi psikologis JAA sebelum peristiwa ini terjadi.
Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa saat ini mereka tengah mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak untuk mencari tahu latar belakang dari peristiwa tersebut.
"Kami sedang melakukan pendalaman, termasuk memeriksa saksi-saksi yang mungkin mengetahui keadaan korban sebelum kejadian," ujar AKP Uyun.
Polisi juga menekankan pentingnya menunggu hasil resmi dari penyelidikan sebelum menarik kesimpulan lebih lanjut terkait motif di balik dugaan bunuh diri ini.
Aparat kepolisian juga mengaku masih mempelajari lebih dalam mengenai rekaman CCTV yang merekam aktivitas JAA pada malam tersebut.
Tidak ditemukan tanda-tanda adanya pihak lain yang terlibat, namun polisi tetap membuka segala kemungkinan. Dari informasi awal, JAA diduga tidak memiliki riwayat permasalahan serius di kampus, meskipun demikian, penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh.
Pihak ITB sendiri menyampaikan rasa duka mendalam atas peristiwa ini. Perwakilan kampus mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam memberikan informasi yang dibutuhkan selama proses penyelidikan.
"Kami berduka cita atas meninggalnya salah satu mahasiswa kami. Pihak kampus akan mendukung penuh keluarga korban serta membantu kepolisian dalam penyelidikan lebih lanjut," ungkap salah satu perwakilan dari ITB yang enggan disebut namanya.
Baca Juga : Mahasiswi Untar Tewas di Halaman Kampus, Diduga Bunuh Diri