Luncurkan Kurikulum Merdeka, Nadiem Makarim Beberkan Keunggulan Dari Kurikulum Merdeka

Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim resmi meluncurkan kurikulum merdeka sebagai pembaharuan dari kurikulum prototipe. Simak keuntungannya dibawah ini!

Luncurkan Kurikulum Merdeka, Nadiem Makarim Beberkan Keunggulan Dari Kurikulum Merdeka
Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Gambar: Tangkapan Layar/ Youtube Kemendikbud RI

BaperaNews - Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim resmi meluncurkan kurikulum merdeka yang merupakan pembaharuan dari kurikulum prototipe. Nadiem mengklaim bahwa dari kurikulum ini memiliki tiga keunggulan yang tidak jauh berbeda dari kurikulum prototipe.

Nadiem Makarim meyampaikan salah satu dari keunggulan kurikulum ini ialah tidak adanya program peminatan bagi siswa yang berada pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Karena pada kurikulum merdeka ini siswa bisa memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan aspirasinya di dua tahun terakhir sekolah.

"Dia tidak terkotak kotak kepada misalnya IPA atau IPS saja. Mereka bisa memilih sebagian IPA, materi pelajaran IPA, sebagian IPS," ujar Nadiem, dalam acara Peluncuran Kurikulum Merdeka dan Platfrom Merdeka Belajar secara online, pada Jumat (11/2).

Nadiem Makarim menjelaskan keunggulan dalam kebebasan dalam memilih ini tidak hanya diberikan kepada siswa namun ia berikan juga kepada guru serta sekolah. Dalam kuruikulum merdeka guru akan diberikan hak untuk maju atau mundur dalam suatu fase kurikulum dengan menyesuaikan tahap pencapaian dan perkembangan siswanya.

“Jadi guru ini bisa memilih kalau misalnya guru itu merasa dia mau lebih cepat itu bisa, kalau guru itu merasa dia mau pelan-pelan sedikit untuk memastikan tidak ada [murid] yang ketinggalan juga bisa," kata Nadiem Makarim

Baca Juga: Jokowi Janji Kurangi Sampah Laut hingga 70 Persen Pada 2025

Selain itu, kebebasan juga diberikan kepada sekolah karena kedepannya sekolah dapat memilih untuk mengembangkan kurikulum mereka sesuai dengan karakteristik sekolah tersebut. Nadiem Makarim menilai kebebasan memilih ini membuktikan bahwa Kurikulum Merdeka tidak akan membelenggu otonomi sekolah.

"Jadinya level otonomi, level kemerdekaan, bagi sekolah, bagi guru, dan bagi peserta didik itu sangat tinggi. Ini bukan kurikulum yang ingin membelenggu sekolah-sekolah. Ini adalah kurikulum yang paling merdeka yang memberikan kemerdekaan kembali kepada sekolah, hak-hak memilih bagi murid, guru, dan sekolah," tuturnya.

Selain diberikan kebebasan untuk memilih, pada Kurikulum Merdeka ini juga memberikan hal yang lebih sederhana dan mendalam pada pelaksanaan pembelajrannya. Karena dalam Kurikulum Merdeka materi ajar akan diberikan secara lebih ringkas sehingga dapat memberikan waktu untuk para guru mendalami materi.

Selain itu, Kurikulum Merdeka juga akan memfokuskan siswa pada pembelajaran yang berbasis proyek (project based). Dengan penggunaan metode ini, nantinya siswa akan dituntut unruk lebih aktif selama kegiatan berlangsung.

Karena dengan penggunaan metode project based siswa akan dilatih untuk bekerja secara kelompok, menghasilkan suatu karya, dan dituntut untuk bisa berkolaborasi serta memikirkan hal-hal secara kreatif.

Kurikulum Merdeka ini pu  rencanaya akan mulai berlaku pada tahun 2022-2023. Sekolah akan diberikan tiga opsi kurikulum sesuai dengan kesiapan dari masing-masing sekolah.

Opsi pertama yakni sekolah diperbolehkan untuk menggunakan kurikulm 2013. Opsi kedua, sekolah diperbolehkan untuk memilih kurikulum darurat jika ingin melakukan transformasi namun belum siap dengan perubahan yang besar. Dan opsi ketiga yakni sekolah diperbolehkan untuk menggunakan Kurikulum Merdeka bila menginginkan dan siap dengan perubahan.

Baca Juga: Rangkuman Perkembangan Covid-19, RS Mulai Penuh Hingga Janji Jokowi Untuk Konser Musik