Simak! Lokasi KKN Desa Penari Terungkap, Kades Bayu Berikan Penjelasan

Lokasi KKN Desa Penari akhirnya terungkap, Kades Bayu Sugito berikan penjelasan terkait peristiwa tersebut.

Simak! Lokasi KKN Desa Penari Terungkap, Kades Bayu Berikan Penjelasan
Kades Bayu Sugito. Gambar : Dok. Ardian Fanani/detikJatim

BaperaNews - Kisah nyata tentang KKN Desa Penari heboh dan viral sejak tahun 2019 setelah akun Twitter @SimpleM81378523 menceritakan bahwa ada mahasiswa/i yang menggelar KKN di sebuah kota B Jawa Timur pada akhir tahun 2009, mereka ialah mahasiswa/i angkatan 2005/2006 dari sebuah Universitas kota S.

Dua mahasiswa diantaranya meninggal dunia setelah KKN karena melewati beragam hal mistis. Kisah ini pun viral dan banyak yang melakukan penelusuran dimana lokasi KKN tersebut berada, kisah tersebut kemudian dibukukan dan dijadikan film, hingga kini filmya masih tayang, masih jadi favorit penonton, bahkan sudah ditonton oleh lebih dari 7 juta orang.

Seorang Kepala Desa yang diduga jadi lokasi asli KKN Desa Penari bernama Bayu Sugito memberi penjelasan lengkap soal fakta dan informasi yang ada.

“Pada tahun 2009, itu betul ada mahasiswa datang dari Surabaya, KKN 11 orang di desa Bayu, itu betul, waktu itu saya belum jadi Kadesnya, saya masih Kadus, Kadesnya waktu itu Pak Satrio” ujarnya membuka cerita pada hari Minggu 22 Mei 2022.

Baca Juga : Viral Beredar Foto Asli Mahasiswa KKN Di Desa Penari, Begini Penampilan Ayu Dan Bima

Nama Desa Penari itu menurutnya hanyalah fiktif belaka untuk menyamarkan nama desa aslinya, dijelaskan memang lokasi KKN di Kota berinisial B, dan desa yang dipimpin Sugito juga kota B yakni Banyuwangi dan desa Bayu.

“Jadi Desa Penari tidak ada disini, tapi kalau KKN tahun 2009 ada, ada 2 muda mudi masuk hutan, kesurupan, kemudian sakit, baru seminggu KKN belum waktunya pulang mereka sudah pulang duluan, sakit 3 hari ga sembuh” imbuhnya.

Ia pun menceritakan sebab sakitnya dua mahasiswa tersebut, pihak desa sudah mendatangkan orang yang dinilai ahli untuk menyembuhkan, “mereka dibawa ke Balai Desa dan dicarikan obat, dipanggil orang pintar juga. Kata teman lainnya, mereka nekat melakukan hubungan tidak senonoh di Darungan, pas pulang diajak mampir sama orang tapi itu bukan orang sebetulnya, mereka masuk alam gaib, ada tari-tarian, ada makanan, pulang dikasih bingkisan, pas dibuka ternyata isinya kepala kera” jelasnya.

Sugito sendiri tidak bisa memastikan apa ini ada hubungannya dengan mistis, ia hanya menceritakan pengakuan dari mahasiswa yang saat itu KKN. “Cuma fakta yang nyata, memang ada dua orang KKN yang sakit dan itu betul, dua yang sakit itu diobati disini, tiga hari tidak sembuh kemudian dibawa pulang ke Surabaya” tutupnya.

Baca Juga : Pemkot Sulsel Perketat Masuk Hewan Ternak Demi Mencegah Wabah PMK