Korban Lift Putus di Bali Berencana Menikah, Kekasih Berduka Mendalam
kecelakaan lift tragis di Ayu Terra Resort, Bali, memakan korban calon pengantin, Ni Kadek Hardiyanti (24).
BaperaNews - Salah satu dari lima korban yang meninggal dalam insiden tali lift putus di Ayu Terra Resort, Desa Kedewatan, Ubud, Ni Kadek Hardiyanti (24) yang tewas dalam kecelakaan tersebut, ternyata memiliki rencana pernikahan dalam waktu dekat.
Kekasih korban, Ngurah Krisna benar-benar tak menyangka kecelakaan tragis seperti lift jatuh akan menimpa kekasih hatinya.
Dek Ani, warga asal Banjar Teruna, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, ditemukan dengan luka parah di lokasi kecelakaan lift tersebut.
Ia mengalami luka di bagian hidung, telinga, dan mulut yang mengeluarkan darah. Kepala bagian belakang dan pipinya pun tak luput dari luka robek.
"Sudah pacaran sejak 6 tahun. Setiap hari sama tiang. Saya sudah biasa ke rumah dia, dia juga begitu," ungkap Ngurah Krisna, kekasih korban yang tak kuasa menahan tangis saat ditemui di RSU Ari Santi Ubud.
Keduanya telah menjalani hubungan asmara sejak enam tahun lalu. Ni Kadek Hardiyanti atau yang biasa dipanggil Dek Ani, sehari sebelum kecelakaan lift jatuh tersebut, dikatakan memiliki perilaku yang berbeda dari biasanya.
"Sehari sebelum kecelakaan lift, dia tiba-tiba jadi pelupa. Sejak beberapa hari lalu, biasanya tak suka bikin story di WA, tiba-tiba dia suka. Saya tak tahu apakah itu tanda-tanda," kenang Ngurah Krisna.
Baca Juga : Tali Lift Putus, 5 Karyawan Resort di Bali Meninggal
Rencana masa depan yang telah mereka bangun bersama kini terhenti begitu saja karena tragedi lift jatuh di Bali. Ngurah Krisna mengungkapkan bahwa mereka berencana untuk menikah dalam waktu dekat. "Dek Ani sangat mendukung saya bekerja ke luar negeri. Rencananya mau berangkat dulu, setelah setahun mau menikah," ungkap Krisna.
Dek Ani adalah warga asal Banjar Teruna, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli. Pada hari Jumat, 1 September 2023, tragedi tersebut merenggut lima nyawa karyawan Ayu Terra Resort.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, lima korban tersebut berada dalam lift yang meluncur dengan kecepatan tinggi ke dasar setelah tali lift putus, suatu kejadian yang menyita perhatian publik dan memunculkan banyak spekulasi tentang penyebab kecelakaan dan kualitas keselamatan yang ada.
"Diperkirakan tali seling baja tersebut tidak kuat menarik beban ke atas yang cukup berat dan safety pengganjal/rem tidak berfungsi sehingga lift meluncur dengan kecepatan tinggi ke bawah sehingga tidak bisa dihindari terjadi musibah tersebut, di mana penumpang lift tersebut meninggal dunia," jelas Kapolsek Ubud.
Ada dugaan bahwa bisa jadi ada faktor kelalaian dari pihak manajemen atau teknisi. Spekulasi ini muncul karena kurangnya pemeriksaan secara rutin dan perawatan yang kontinu.
Sementara itu, keluarga korban berdatangan ke RSU Ari Santi Ubud untuk memberikan dukungan kepada Ngurah Krisna yang tengah berduka. Ayah Dek Ani, yang mengetahui berita duka tersebut, tidak hadir karena sedang sakit.
Tapi beberapa kerabat lainnya datang memberi belasungkawa. Saat ditemui, Ngurah Krisna tampak lemas, sangat terpukul oleh kehilangan kekasih hatinya.
Masyarakat diingatkan untuk selalu memastikan keamanan dan keselamatan saat menggunakan fasilitas umum seperti lift.
Kejadian tragis ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua pihak, khususnya manajemen Ayu Terra Resort dan instansi terkait, untuk meningkatkan standar keselamatan dan pemeriksaan rutin guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Baca Juga : Suami di Kupang Tikam Istri Usai Penguburan Jenazah Keluarga