Kereta Cepat Jakarta Bandung Diresmikan, Fahd A Rafiq: Diharapkan Dapat Memperluas Aksesibilitas Serta Perdagangan Domestik Jakarta Bandung
Presiden Joko Widodo secara resmi meresmikan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang diberi nama 'Whoosh.'
Bapera News - Presiden Republik Indonesia, hari Senin secara resmi meresmikan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun KCJB Halim, Jakarta Timur. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa KCJB diberi nama "Whoosh," yang merupakan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat.
Nama tersebut terinspiransi dari suara melesat kereta dengan kecepatan tinggi.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq berpesan untuk menjaga dan menggunakannya sebagai moda transportasi pilihan.
“Kereta Cepat Jakarta Bandung ini nantinya akan mempermudah perpindahan kita dari Jakarta maupun Bandung menjadi lebih cepat, maka dari itu kita harus menjaga fasilitas ini agar tetap terus dapat digunakan sampai masa yang akan datang,” Ujar Fahd A Rafiq, padaSelasa (3/10).
Usai memberikan sambutan, Presiden Jokowi menekan tombol sirine sebagai tanda peresmian operasional KCJB. Selanjutnya, Presiden bersama Ibu Iriana dan rombongan terbatas berangkat menuju Stasiun Padalarang, Bandung Barat.
Whoosh adalah kereta berkecepatan tinggi pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, mampu melaju hingga kecepatan 350 kilometer per jam. Dengan panjang jalur 142,3 kilometer, Whoosh memiliki empat stasiun pemberhentian, yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
“Kereta ini memang punya kecepatan yang sangat tinggi namun juga tetap membuat nyaman penumpang di dalam dengan teknologi yang sudah di rancang sedemikian rupa. Sangat menarik untuk dicoba nantinya,” Ujar Fahd A Rafiq, pada Selasa (3/10).
Kereta Whoosh dirancang dengan desain ruang yang luas dan modern, dibagi menjadi tiga kelas yang dapat menampung total 601 penumpang. Berbagai fasilitas disediakan di dalam kereta, termasuk stopkontak, rak bagasi, mini bar, gantungan tas, dan toilet aksesibel.
Ini adalah tonggak sejarah dalam infrastruktur transportasi Indonesia dan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antara dua kota utama, Jakarta dan Bandung.
Penulis : Ahmad G