Kelompok Bersenjata Menyerang Penjara di Nigeria, 800 Narapidana Dilepaskan

Penjara di nigeria diserang kelompok bersenjata, 800 narapidana kabur. Tapi uniknya ada 64 narapidana yang tidak mau kabur

Kelompok Bersenjata Menyerang Penjara di Nigeria, 800 Narapidana Dilepaskan
Ilustrasi Penjara, Gambar : Larry Farr/ unsplash.com

BaperaNews - Pada Jumat (22/10/2021) malam, Kelompok bersenjata melakukan penyerangan pada sebuah penjara yang berlokasi di Negara Bagian Oyo Nigeria. Para kelompok bersenjata ini memaksa petugas yang berjaga di sana untuk membebaskan lebih dari 800 narapidana.

Menurut dinas layanan penjara disana, serangan itu menjadi serangan terbesar ketiga sepanjang tahun 2021. Diketahui, para penyerang ini dilengkapi dengan senjata yang lengkap. Sebelumnya, mereka juga turut terlibat baku tembak dengan para petugas penjara sebelum akhirnya dapat berhasil masuk dengan meledakkan dinding menggunakan dinamit.

Terdapat sebanyak 575 narapidana yang semuanya menunggu persidangan, hilang begitu saja. Sementara itu, petugas berhasil menangkap kembali para narapidana yang kabur sebanyak 262 orang. Sedangkan untuk 64 narapidana lain masih berada di dalam penjara dan memilih untuk tidak melarikan diri.

Seorang petugas layanan penjara yang tidak disebutkan namanya menyampaikan bahwa semua tahanan yang menunggu persidangan dipaksa keluar, sel-sel yang menampung para narapidana dan narapidana wanita tidak dirusak.

Saat ini, Nigeria tengah berjuang dengan berbagai masalah keamanan yang terjadi di hampir seluruh wilayahnya. Bahkan, negara tersebut juga mengalami berbagai kasus penculikan siswa yang meminta uang tebusan oleh geng kriminal di barat laut. Sementara itu, di wilayah timur laut, terjadi pemberontakan negara Islam.

Diketahui, serangan yang terjadi di penjara Oyo bukanlah yang pertama kalinya. Pada bulan April lalu terjadi serangan serupa yang berlokasi di negara bagian Imo dimana terdapat lebih dari 1.800 narapidana dibebaskan. Sementara itu, untuk 266 tahanan lainnya  dibebaskan secara paksa di negara bagian Kogi bulan lalu.