Indonesia Resmi Luncurkan Satelit Satria-1 ke Luar Angkasa
Peluncuran resmi satelit Indonesia Satria-1 diterbangkan ke luar angkasa pada Minggu (18/6) di Pusat Antariksa Lapan Jawa barat. Simak berita selengkapnya!
BaperaNews - Pada hari ini, Indonesia mencatat sejarah baru dalam industri antariksa dengan peluncuran resmi Satelit Indonesia Satria-1. Peluncuran ini menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia untuk meningkatkan konektivitas internet di seluruh negeri dan mengakselerasi pertumbuhan digital di tanah air.
Dalam upacara yang diselenggarakan di Pusat Antariksa LAPAN di Rumpin, Jawa Barat, Satelit Satria-1 berhasil diluncurkan menggunakan roket SpaceX Falcon 9.
Peluncuran ini adalah hasil kolaborasi antara Badan Aplikasi Teknologi (BPPT), perusahaan antariksa milik Elon Musk, sebagai mitra peluncuran Satria-1, dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Satelit Satria-1 adalah satelit komunikasi geostasioner pertama Indonesia yang dirancang khusus untuk memberikan layanan internet broadband dan memperluas cakupan jaringan telekomunikasi ke daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia.
Baca Juga : Temukan CEO Baru untuk Twitter, Elon Musk Siap Mundur
Dengan menggunakan teknologi canggih, satelit ini akan mampu memberikan koneksi internet berkualitas tinggi, terutama bagi masyarakat di wilayah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur kabel tradisional.
"Peluncuran Satelit Satria-1 merupakan pencapaian luar biasa bagi bangsa Indonesia. Ini adalah langkah penting dalam mewujudkan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Satelit ini akan membawa manfaat besar bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di daerah-daerah terpencil." ujar Menteri Riset dan Teknologi Indonesia, Bapak Muhammad Nasir.
Sebelum itu, menurut Mahfud md Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia, peluncuran satelit Indonesia Satria 1 dilakukan untuk pemerataan pembangunan, terutama di bidang pusat layanan publik di Indonesia.
Satelit Satria-1 memiliki kapasitas yang besar, dengan daya tampung hingga 150 gigabits per detik (Gbps). Hal ini akan memungkinkan penyedia layanan internet di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas jaringan dan memberikan akses internet yang lebih cepat dan stabil kepada pengguna di seluruh negeri.
Selain itu, satelit ini juga akan digunakan untuk mendukung berbagai aplikasi penting, termasuk pendidikan jarak jauh, telemedis, dan pemantauan bencana alam. Adapun prioritas pengguna utama internet dari satelit ini, diutamakan untuk pendidikan, fasilitas kesehatan, Polri, TNI, kantor pemerintah daerah.
Kehadiran Satelit Satria-1 juga memberikan dampak positif bagi industri antariksa nasional. Proyek ini melibatkan banyak insinyur dan tenaga ahli Indonesia, yang bekerja sama dengan perusahaan antariksa terkemuka di dunia.
Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan keahlian dan pengetahuan dalam bidang antariksa, tetapi juga membuka peluang bagi Indonesia untuk terlibat dalam proyek-proyek internasional di masa depan. Dengan peluncuran sukses Satelit Satria-1 ini, Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam industri antariksa regional.
Baca Juga : Satelit Nano Buatan Indonesia Diluncurkan, Ini Bedanya Dengan Satelit Biasa