Jaringan ISIS Serang Sekolah di Uganda Menewaskan 41 Orang, Fahd A Rafiq : Saya Prihatin, PBB Harus Tindak Tegas
Ketua Umum DPP Bapera menyatakan keprihatinannya atas serangan mematikan di sekolah Uganda yang menewaskan 41 orang. Kelompok militan terkait ISIS diduga terlibat dalam serangan tersebut. Pelajari lebih lanjut tentang reaksi dan harapan Fahd A Rafiq terhadap tindakan PBB.
Bapera News - Serangan yang mematikan di sebuah sekolah di kota Mpondwe, Uganda barat, telah meningkat menjadi setidaknya 41 orang, dengan sejumlah orang yang diculik. Serangan ini diduga kuat didasari oleh kelompok militan lokal terkait Islamic State (ISIS).
Mpondwe-Lhubiriha Selevest Mapoze selaku walikota mengatakan Associated Press pada Sabtu (17/6/2023), bahwa beberapa siswa menderita luka bakar yang fatal ketika pemberontak membakar asrama, dengan yang lain ditembak atau dibacok sampai mati dengan parang.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd A Rafiq menyampaikan, peristiwa ini sangat prihatin, karena menyerang salah satu tempat pendidikan, para siswa yang sedang berada di sekolah tersebut tak luput menjadi korban sadisnya militan ISIS tersebut. Terdapat 41 korban jiwa dan beberapa menderita luka bakar.
“Serangan mematikan tersebut adalah peristiwa serius, saya prihatin dari peristiwa sadis ini, sebanyak 41 korban jiwa meninggal dengan luka bacok dan tembak, dan banyak beberapa siswa mengalami luka bakar.” Ujar Fahd A Rafiq Senin (19/6/2023).
Diketahui, militer setempat sedang mengejar para penyerang dari Pasukan Demokrat Sekutu (ADF), yang telah menyatakan sumpah setia kepada kelompok teroris ISIS. ADF juga menculik enam orang dalam penggerebekan di sebuah sekolah pada Jumat (16/5/2023) malam sebelum melarikan diri kembali ke Republik Demokratik Kongo.
“Saya harap, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dapat segera menindak tegas terkait peristiwa terjadinya serangan yang menyerang sekolah di Uganda yang menewaskan korban sebanyak 41 jiwa, karena sekolah merupakan ruang pendidikan, harapan saya agar tidak terjadinya kejadian ini di kemudian hari.” Tutup Fahd A Rafiq.
Penulis : Fachrul Nopendra