Indonesia Masuk 5 Besar dengan Startup Terbanyak di Dunia
Indonesia masuk ke dalam 5 besar dengan pengguna internet terbanyak di dunia dalam hal keberadaan startupnya.
BaperaNews - Indonesia sebagai salah satu negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia juga menempati peringkat 5 dalam hal keberadaan startupnya. Data ini diperoleh dari Data Startup Ranking. Setidaknya terdapat 2.305 startup yang aktif menjalankan bisnisnya di Indonesia. Sedangkan jumlah unicorn yang semula hanya 4, saat ini sudah berkembang menjadi 8.
Untuk daftar rangking penggunaan startup sendiri peringkat pertama diduduki oleh Amerika Serikat dengan total startup mencapai 69.565 perusahaan, kemudian di peringkat kedua disusul oleh India dengan total startup mencapai 11.819. Selanjutnya ada Inggris berjumlah 6.025 perusahaan dan Kanada berjumlah 3.145 perusahaan.
Selain Indonesia, negara di kawasan Asia Tenggara yang ikut masuk dalam rangking jumlah startup terbanyak di 12 besar adalah Singapura yang mana memiliki 989 perusahaan startup.
Indonesia juga mendapatkan 4 tambahan unicorn baru yang kini telah beroperasi. Ke empat unicorn tersebut antara lain seperti Xendit, Ajaib, OnlinePajak dan J&T Express. Sebelum menghilang dari list CB insights unicorn OnlinePajak juga pernah terlihat bertengger pada tajuk “The Complete List of Unicorn Companies”.
Dari tambahan 4 unicorn tersebut, kini Indonesia mempunyai 8 unicorn termasuk OVO, Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia. Perusahaan startup yang sudah mencapai nilai valuasi setidaknya 1 miliar dollar Amerika Serikat, baru bisa disebut sebagai unicorn.
Selain unicorn, Indonesia juga mempunyai perusahaan yang termasuk dalam kategori decacorn yang mana wajib memiliki nilai valuasi setidaknya 10 miliar dollar Amerika Serikat yakni Gojek. Gojek sendiri sekarang tengah melakukan merger dengan perusahaan Tokopedia yang mana mendapatkan entitas baru yang diberi nama GoTo pada bulan Mei 2021 kemarin.
Kemudian, ada beberapa startup Indonesia lagi yang sudah melakukan klaim yang bisa dikatakan termasuk dalam kategori unicorn baru seperti Tiket.com, Blibli, dan Kredivo.
Edward Ismawan Chamdani (Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia) memberikan penjelasannya bahwa perkembangan gejolak startup memang berjalan lebih cepat. Namun percepatan yang terjadi bukan merupakan dampak dari pandemic saat ini.
Di kawasan Asia Tenggara sendiri tercatat sudah ada 27 unicorn dan dari 8 unicorn berasal dari Indonesia. Dengan adanya fakta yang cukup menjanjikan ini, perusahaan BUMN Indonesia pun tak mau kalah untuk ikut menggelontorkan dana dalam bentuk investasi ke beberapa perusahaan rintisan.