Ikan Iblis Merah Diburu Usai Diduga Rusak Ekosistem Danau Toba
Ikan iblis merah atau nama ilmiahnya amphilophus labiatus kini meresahkan nelayan di danau Toba Sumut karena disebut merusak ekosistem!
BaperaNews - Ikan iblis merah atau nama ilmiahnya amphilophus labiatus kini meresahkan nelayan di danau Toba Sumut karena disebut merusak ekosistem dan menjadi penyebab populasi ikan di lingkungan tersebut menurun tajam. Ikan iblis merah memang dikenal sebagai jenis ikan yang invasif dan predator karena bisa berkembang biak dengan sangat cepat dan bisa beradaptasi dengan lingkungan dengan mudah.
Namun, ikan ini sebenarnya bukan ikan asli dari Danau Toba, melainkan dari Danau Nikaragua, Amerika Tengah. Keberadaan ikan tersebut sama dengan ikan piranha dan arapaima yang juga predator.
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebelumnya sudah mengatur bahwa ikan iblis merah ialah jenis ikan yang merusak ekosistem dan merugikan sehingga tidak boleh dipelihara, dilestarikan, dimasukkan, diedarkan, atau dilepasliarkan di wilayah perairan seluruh Indonesia. Aturan tercantum dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 19/Permen-KP.2020.
Baca Juga: Menkes Pastikan Vaksin Kanker Serviks Jadi Vaksin Wajib dan Gratis
Hal ini pun membuat heran bagaimana ikan tersebut bisa muncul di danau Toba. Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumut, Zeira Salim menduga ada pihak yang sengaja melepas ikan buas tersebut ke danau Toba. “Dugaan kita, ada yang sengaja melepasliarkan ikan ini ke danau Toba, tapi kita belum tahu siapa pelakunya, tidak mungkin ikan itu datang sendiri karena danau Toba bukan wilayah tinggalnya, di asalnya dari Amerika, dia seperti ikan piranha, keberadaannya bisa merusak ekosistem ikan yang ada di danau Toba” ujarnya hari Rabu 20 April 2022.
Komisi B DPRD Sumut sudah pernah membahasnya bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut, namun belum ada solusi untuk menyelesaikannya, “Kita minta Dinas Perikanan untuk membasmi ikan itu, jadi ikan lain seperti ikan Nila, ikan Mas, dan ikan lain di danau Toba tidak terganggu habitatnya, sebab itu kan ikan predator, semua ikan dimakan sama dia termasuk ikan keramba” paparnya.
Jika tidak dibasmi, tentu pendapatan nelayan di danau Toba bisa terus merosot. “Gimana cara agar ikan itu bisa ditangkap atau dikurangi habitatnya, tapi sampai saat ini belum ada solusi soal itu, mereka juga terkejut ada laporan dari masyarakat soal adanya ikan itu tapi belum ada formula bagaimana untuk bisa mengendalikan keberadaan ikan itu di danau Toba” tutupnya.
Baca Juga : Menko PMK Tekankan Prokes Saat Mudik Biar Tak Bawa Oleh – Oleh Covid